Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Matangkan Rencana Pembangunan Infrastruktur 2015

Kompas.com - 16/12/2014, 20:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah mematangkan rencana pembangunan infrastruktur di 2015. Sejumlah menteri Kabinet Kerja melakukan rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Menko Perekonomian Sofyan Djalil memaparkan, sejumlah sektor akan menjadi prioritas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015. “Kita mempertajam program pembangunan infrastruktur terutama pertanian, PU, perhubungan, energi dan kelautan, yang mana akan mendapat prioritas dalam APBN-P 2015,” kata Sofyan.

Sofyan mengatakan, pemerintah telah sebelumnya melakukan realokasi subsidi minyak dan gas, yang dirasa non-produktif pada kegiatan produktif. “Maka itu tadi kita minta menteri terkait untuk mengemukakan angka-angka dan apa yang akan mereka kerjakan dengan terbukanya ruang fiskal yang relatif lebih luas untuk melakukan hal yang produktif,” ucap Sofyan.

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menambahkan, meski mendapatkan keleluasaan fiskal dari realokasi subsidi migas, pemerintah juga akan berupaya menaikkan penerimaan negara.

Bambang menuturkan, demi mewujudkan proyek-proyek prioritas 2015 tersebut, penyerapan anggaran utamanya belanja modal menjadi tantangan. “Belanja modal itu seringkali pencapaiannya di bawah 80 persen dari total anggaran yang disiapkan. Padahal, yang akan ditambah secara signifikan dalam APBN-P 2015 itu adalah belanja modal. Belanja modal yang memang diharapkan juga bisa membantu menciptakan pertumbuhan ekonomi,” jelas Bambang.

Bambang mengatakan, 2015 merupakan tahun yang berat, sehingga harapan pertumbuhan ekonomi salah satunya bertumpu dari investasi pemerintah. “Nah, investasi pemerintah ini adalah belanja modal seperti yang saya katakan tadi. Sehingga di dalam rapat tadi, dibahas bagaimana supaya penyerapan itu bisa jauh lebih baik daripada yang terjadi selama ini,” kata dia lagi.

Kesiapan Kontraktor

Bambang menjelaskan, untuk mewujudkan proyek-proyek prioritas, ada tiga kendala yang menghadang. Pertama, masalah pengadaan proyeknya, kedua masalah lahan, dan ketiga tentang kemampuan kontraktor proyek.

“Kalau kita ingin membuat proyek PU yang besar, atau irigasi yang besar, tentunya kan butuh kontraktor, butuh pihak ketiga yang melakukan pengerjaannya,” ujar Bambang.

Lebih lanjut dia bilang, yang menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah kemampuan kontraktor dan kualitas pekerjaannya. Sehingga diharapkan, penyerapan anggaran untuk pembangunan proyek tidak hanya meningkat secara prosentase, tetapi juga berkualitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Spend Smart
12 Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat HP

12 Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com