Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakob Oetama: Kesuksesan Tidak Diraih dengan Cara-cara Tidak Etis

Kompas.com - 17/12/2014, 18:55 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kesuksesan dan etika, menurut Jakob Oetama, adalah hal yang tak bisa dipisahkan. Keyakinan dari pendiri dan Pemimpin Umum Harian Kompas ini menjadi tulisan di balik sampul buku Menjaga Api, buku tentang memaknai dan merengkuh kesuksesan, karya CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo.

"Kesuksesan tidak diraih dengan cara-cara tidak etis... melainkan dengan mengembangkan diri dalam rel-rel etika meraih sukses. Yakni mengembangkan sikap dan semangat meraih sukses lewat perjuangan keras yang keluar dari dalam diri sendiri. Tidak melihat ke luar tetapi ke dalam," tulis Jakob.

Di sela kalimat-kalimat tersebut, Jakob menyisipkan "teguran" tentang salah kaprah pemahaman atas petuah politik Niccolo Machiavelli. Petuah yang dia maksud adalah kalimat "tujuan menghalalkan segala cara".

Dalam tulisan pengantar ini, Jakob menyitir salah satu judul tulisan Agung di buku tersebut, "Bunga Tidak Selamanya Mekar". Menurut Jakob, tulisan ini adalah pengingat bahwa orang tidak selamanya akan sukses, dan apresiasi atas apa yang sedang dikerjakan hari-hari ini bisa menjadi berharga di kemudian hari.

Jakob mencuplik pula kisah nyata tentang "kebetulan" yang mengawali sebuah kesuksesan dan kemakmuran. Namun, tulis Jakob, seperti mekarnya bunga dimulai dari kuncup, begitu juga tidak selamanya bunga akan mekar, selain bunga plastik atau bunga kertas, bahkan bunga bank.

"Penafsiran" sederhana Agung atas kisah jatuh bangun manusia dalam memburu kesuksesan dalam buku ini, menurut Jakob, mengingatkan bahwa sejatinya tak ada orang yang sempurna maupun serba bisa.

"Tetapi, kesuksesan diraih dengan mengembangkan kelebihan masing-masing, tanpa menafikan bisa bekerja sama dan mengakui kelebihan orang lain," tulis Jakob. "Kelebihan orang disumbangkan untuk kekurangan orang lain sehingga menjadi sinergi, saya kira termasuk dalam ranah komitmen penulis."

Buku Menjaga Api merupakan karya kedua Agung setelah Memetik Matahari. Di dalamnya, 16 tulisan berceloteh renyah soal pemaknaan perjuangan untuk merengkuh kesuksesan. "Kisah orang-orang yang meraih hidup indah pada waktunya," tulis Agung di sampul buku ini.

Pada Rabu (17/12/2014) petang, Agung berbincang dengan Kompas TV tentang Menjaga Api. Perbincangan tersebut dapat ditonton langsung pula lewat siaran livestreaming di Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com