Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Usaha UMKM Tak Melulu Butuh Kredit

Kompas.com - 23/12/2014, 10:10 WIB
Anastasia Joice

Penulis


KOMPAS.com - Mengembangkan bisnis tidak sekadar memerlukan sokongan dana saja, tetapi juga dukungan non-finansial seperti pelatihan, pendampingan dan  akses ke pasar dan berbagai program pemberdayaan. Terlebih bagi bisnis usaha kecil dan menengah (UMKM).

Pengusaha-pengusaha kecil dan sederhana itu mungkin tidak pernah mengerti bagaimana menyusun  neraca 10 lajur atau istilah-istilah keuangan yang rumit. Tetapi kebutuhan mereka tidak jauh berbeda dengan pengusaha besar. Mereka juga memerlukan sokongan dana, akses ke pasar, pengetahuan untuk mengelola keuangan bisnisnya.

Bank BTPN yang menangkap kebutuhan ini. Nasabah bank itu memang bukan korporasi besar yang sudah lihai berbisnis. Nasabah BTPN adalah masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku usaha kecil dan menengah, termasuk masyarakat pra-sejahtera produktif yang sering disebut mass market.

BTPN dengan teratur memberikan pelatihan dengan berbagai modul untuk nasabahnya. BTPN memiliki 127 orang pelatih  yang bertugas di seluruh Indonesia. BTPN juga membuka kesempatan kepada para nasabah penabungnya untuk berbagi pengalaman kepada nasabah mass market yang menerima kredit dari BTPN.

"Saya membuat merek ini setelah diundang pelatihan ke Jakarta," kata Maimuna Nikolaas (65)  sambil menunjuk label merek "Maymuuna" berwarna kuning pada toples berisi kue kering buatannya yang ikut dipamerkan pada Festival UMKM BTPN di Manado pekan lalu.

Maimuna menggeluti bisnis kue kering setelah suaminya meninggal dunia beberapa tahun lalu. Dari hanya mengandalkan uang pensiunan suaminya, dia memutar otak untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Bermodal Rp 300.000 untuk membuat kue kering pada 2006, dia mulai membuat dan memasarkan kue keringnya.

"Pada awalnya saya mendapatkan kredit modal sebesar Rp 3 juta. Selain kredit, saya juga mendapatkan pelatihan soal pengelolaan usaha, keuangan, termasuk membuat label untuk kue buatan saya," ujarnya.

Saat ini, omsetnya per bulan mencapai Rp 12 juta. Harga kue kering per toples besar berkisar antara Rp 80.000 hingga Rp 180.000. Omset ini bertambah menjelang hari raya seperti Natal ini. Seiring dengan perkembangan bisnisnya, kredit yang diterimanya juga sudah bertambah menjadi Rp 52 juta. "Saya sudah menolak pesanan sejak minggu lalu," katanya.

Manfaat pelatihan mengenai bisnis juga dirasakan oleh  Arfa Hamid, mantan Kepala Bidang Industri Kabupaten Gorontalo. Enam bulan menjelang pensiun pada 2011 dia mendapatkan pelatihan pra pensiun dari BTPN.

Ketika itu, dia berfikir hendak menambah penghasilan setelah pensiun. Arfa pun memilih menjual jilbab yang dibuatnya sendiri."Modal pertama dari kantong sendiri sebesar Rp 3,5 juta. Saya menawarkan jilbab di arisan dan ternyata laku. Pada tahun 2011 saya mendapatkan pelatihan dan kredit modal sebesar Rp 60 juta," kata Arfa.

Dia melihat peluang ada instruksi di Pemkab Gorontalo agar para PNS mengenakan jilbab. Usahanya pun kian berkembang. Berbagai pelatihan diikutinya. Saat ini, omsetnya sudah berkembang menjadi Rp 600 juta per tahun. Produknya pun bertambah tidak hanya jilbab saja tetapi juga kemeja dan baju. Pendapatan di usia pensiunnya jauh lebih banyak dari pendapatannya ketika masih aktif bekerja.

"Sekarang selain kamar dan ruang tamu, garasi saya juga penuh pakaian. Saya menaruh produk di bandara Sam Ratulangi, galeri Dekranasda Gorontalo juga di gedung Smeso Jakarta," katanya. Dia memiliki 73 orang ibu yang membantunya mengerjakan jilbab dan baju.

Direktur Usaha Menengah dan Kecil BTPN, Mulia Sallim mengatakan tetap yakin sektor usaha mikro, kecil dan menengah akan berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Dia menolak mengungkapkan berapa dana yang dikucurkan untuk melakukan pelatihan-pelatihan tersebut. "Di BTPN, pemberian pelatihan termasuk bisnis kami," ujarnya.

Dia mengatakan, dengan pelatihan-pelatihan tersebut, ikatan antara nasabah dengan bank semakin erat. Nasabah menjadi lebih loyal karena tidak sekadar diberikan kredit tetapi juga pelatihan yang memberdayakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com