Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Senang, Pemerintah Perlonggar Aturan Legalitas Kayu

Kompas.com - 29/12/2014, 17:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pengusaha produk kayu yang tergabung dalam Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (AMKRI) menyambut baik revisi aturan terkait sertifikasi legalitas kayu. AMKRI optimistis target ekspor yang dipatok pemerintah pun bakal terealisasi.

“Saya merasa bahagia, di akhir 2014 ini mudah-mudahan kita menutup ha yang tidak begitu menggembirakan. Mudah-mudahan di bawah Pak Menteri Rachmat ekspor kita selalu meningkat dan mendapat rahmat,” ujar Ketua Umum AMKRI Sunoto, Jakarta, Senin (29/12/2014).

Sunoto menuturkan, pemerintah menargetkan nilai eksport funitur menjadi 5,1 miliar dollar AS, dari nilai ekspor tahun lalu yang sekitar 1,7 miliar dollar AS. Namun, catatan AMKRI sendiri menunjukkan hingga detik ini ekspor furnitur mencapai 1,972 miliar dollar AS.

“Jadi dengan pertumbuhan 20 persen, nanti (5 tahun) berikutnya mencapai 5,3 miliar dollar AS. Sekarang 1,972 miliar dollar AS, mungkin sampai 2 miliar dollar AS di akhir tahun ini,” ucap Sunoto.

Kalah Dibanding Vietnam

Menurut Sunoto, kecilnya ekspor furnitur Indonesia dibanding negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam, salah satunya disebabkan regulasi dan birokrasi yang berbelit serta memakan biaya. Dia tidak ingin revisi peraturan SVLK tidak hanya manis di dokumen, namun dalam implementasinya tetap memberatkan pengusaha.

Sebagai perbandingan, Sunoto mencontohkan saat ini ekspor furnitrut Vietnam sudah mencapai 5,2 miliar dollar AS. Jika birokrasi tidak berbelit, seharusnya nilai ekspor furnitur saat ini sudah mencapai 10 miliar dollar AS. Namun nyatanya, ekspor furnitur Indonesia belum mencapai 2 miliar dollar AS.

“Kalau China, terlalu jauh (perbandingannya). Itu (nilai ekspor China) masih sangat fantastis. Nilainya sekitar 40-50 miliar dollar AS,” imbuh Sunoto.

Pelonggaran peraturan legalitas kayu menurunkan biaya produksi bervariasi pada tiap-tiap skala usaha. “Tapi paling tidak, buat pengusaha itu sistem atau regulasi yang ada itu, yang kami tuntut adalah tidak ada biaya dan prosedurnya simple,” pungkas Sunoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com