Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turunkan Harga Elpiji 12 Kg, Pertamina Klaim Masih Untung ‘Tipis’

Kompas.com - 17/01/2015, 14:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina (Persero) memutuskan menurunkan harga jual elpiji non-subsidi tabung 12 kilogram (kg) menjadi Rp 129.000 per tabung, dari harga sebelumnya Rp 134.700 per tabung. Harga baru itu berlaku mulai Senin (19/1/2015) pukul 00.00 WIB.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, penurunan harga elpiji merespons penurunan harga CP Aramco, patokan Pertamina dalam pembelian gas dan minyak. Selain itu, Ali juga mengatakan, penurunan harga elpiji 12 kg tersebut dalam rangka membantu pemerintah menurunkan harga kebutuhan pokok, termasuk elpiji di samping bahan bakar minyak (BBM).

Menurut Ali, meski menurunkan harga elpiji Rp 5.700 per tabung, tetapi Pertamina masih mendapat keuntungan. “Untung tipislah. Pertamina ini masih untung tipis,” kata Ali berbincang dengan wartawan, Jumat (16/1/2015) malam.

Dengan penurunan harga Rp 5.700 per tabung, Pertamina masih untung sekitar Rp 500 per kg. Menurut Ali, margin sebesar Rp 500 per kg yang diambil Pertamina tidaklah terlalu besar jika dibanding dengan harga bahan pokoknya yang mencapai Rp 8.000 per kg. “Kan cuma berapa persen?” kata Ali.

Ditemui terpisah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno mengatakan, harga baru elpiji ini–menurut laporan yang ia terima–adalah harga rata-rata dari tanggal 25 Desember 2014 – 16 Januari 2015.

Rini juga menyampaikan, dengan harga jual Rp 129.000 per tabung, berlaku Senin pekan depan, Pertamina masih mendapat untung. Adapun keputusan Pertamina untuk menaikkan harga elpiji 12 kg beberapa pekan lalu – dari Rp 114.900 per tabung menjadi Rp 134.700 per tabung – disebabkan Pertamina mengalami kerugian.

“Makanya mereka naikkan (harga elpiji 12 kg). Tapi harga internasional ternyata turun terus. Dan setelah kita hitung, kenaikan (kemarin) itu terlalu tinggi. Oleh karena itu, kita turunkan lagi dari Rp 134.700 menjadi Rp 129.000 per tabung,” ucap Rini.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo di Istana Negara mengumumkan penurunan harga elpiji non-subsidi tabung 12 kilogram menjadi Rp 129.000 per tabung dari sebelumnya Rp 134.700 per tabung. “Harga elpiji turun jadi Rp 129.000,” kata Presiden Jokowi saat jumpa pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com