Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Susi Hadapi Preman hingga Jadi Menteri pada "Untold Story Susi Pudjiastuti"

Kompas.com - 19/01/2015, 14:40 WIB

KOMPAS.com — "Apa ini tidak salah, Pak? Bu Susi ini cuma tamatan SMP meskipun punya operator penerbangan dan eksportir hasil laut. Padahal, calon-calon menteri yang lain ada yang bergelar S-1 dan S-2, bahkan S-3. Nanti bagaimana bekerjanya?"

Itulah sepenggal pengakuan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat Presiden Joko Widodo mengajukan nama Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam buku Untold Story Susi Pudjiastuti, Dari Laut ke Udara, Kembali ke Laut yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas.

Keraguan JK seketika sirna saat melihat gebrakan Susi yang sangat fenomenal membuahkan hasil.

Kisah lain yang tak banyak terungkap ke publik adalah, ibunda Menteri Susi ternyata teman dari Ibu Fatmawati yang juga ibunda Megawati Soekarnoputri. "Ibu saya sering melakukan kunjungan ke berbagai daerah untuk melakukan kerja sosial. Meski sebagai first lady, dia banyak terjun ke lapangan. Kalau ada bencana, dia turun sendiri. Nah, mungkin pada saat melakukan karya sosial, ibu saya berkenalan dengan ibunya Mbak Susi," tulis Megawati.

Megawati sendiri menilai bahwa Susi adalah sosok "pemberontak" dalam kaitannya dengan pendidikan formal. Pernah pada suatu hari Susi bertutur kepada Megawati bahwa pendidikan yang diajarkan di sekolah tidak sesuai dengan realita yang ada dalam kehidupan sebenarnya.

Selain penuturan tokoh-tokoh nasional, para karyawan dan tetangga dekat pun ikut bercerita mengenai jatuh bangun Susi dalam menjalankan bisnis dalam buku tersebut. Sebagaimana yang diceritakan Adek yang telah bekerja bersama Susi selama 29 tahun.

Saat itu Susi akan membawa ikan dari Pangandaran ke Muara Angke dan Muara Baru. Dua daerah itu dikenal sebagai daerah yang rawan. Para preman menguasai wilayah itu. Siapa pun yang akan masuk kerap kali menghadapi masalah jika tak memberikan upeti.

Namun, Susi tak gentar. Dia siap menghadapi preman-preman di dua wilayah itu. "Dia mencari kepala preman di sana. Dia dekati dan ajak bicara. Hasilnya, dagangan Susi tidak diganggu sama sekali," kenang Adek.

Dalam hubungannya dengan bisnis penerbangan, Susi Air selama ini dikenal lebih banyak mempekerjakan pilot asing ketimbang pilot lokal. Apa pertimbangan Susi Pudjiastuti lebih memilih pilot asing?

Capt Agung AB Herwibowo yang kini menjabat sebagai Direktur Operasional Susi Air mengungkapkan bahwa para pilot Indonesia memiliki mental orang kaya. Mereka lebih bergengsi jika menerbangkan pesawat Boeing atau Airbus daripada pesawat-pesawat kecil yang dimiliki Susi Air.

Kepada para pilot dan kopilotnya, Susi meminta agar mereka mengerjakan semuanya. Tak hanya mampu sebagai mekanik, tetapi juga harus membantu mengangkat barang. "Bergabung dengan Susi Air di bawah komando Ibu Susi memberi banyak petualangan yang mengasyikkan dalam hidup saya," ujar Capt Agung.

Beragam sisi dari Susi Pudjiastuti diungkapkan oleh orang-orang dekatnya, baik di daerah, kalangan pejabat, maupun pelaku usaha, pada buku Untold Story Susi Pudjiastuti, Dari Laut ke Udara, Kembali ke Laut.

Buku ini diberi pengantar oleh Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo dengan editor Mulyawan Karim dan A Bobby PR. Para pembaca yang ingin mendapatkan buku ini bisa memesan melalui Grazera, silakan diklik di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Spend Smart
12 Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat HP

12 Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat HP

Spend Smart
Simak Cara Transfer OVO ke DANA dan GoPay

Simak Cara Transfer OVO ke DANA dan GoPay

Spend Smart
Simak Cara Daftar Shopee Affiliate dan Syaratnya

Simak Cara Daftar Shopee Affiliate dan Syaratnya

Whats New
Kenaikan PPN 12 Persen pada 2025 Dinilai Perlu Dikaji Ulang

Kenaikan PPN 12 Persen pada 2025 Dinilai Perlu Dikaji Ulang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com