Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Batasi Penangkapan Kepiting, Lobster, dan Rajungan

Kompas.com - 19/01/2015, 16:51 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dirjen Perikanan Tangkap KKP Gellwyn Yusuf mengatakan, pembatasan penangkapan terhadap lobster (Panulirus spp.), kepiting (Scylla spp.), dan rajungan (Portunus spp.) dilakukan karena adanya penurunan ukuran spesies.

Menurut dia, penurunan ukuran tersebut akan berdampak pada regenerasi dari setiap spesies. “Alasan mengapa kita ingin ada pembatasan dari penangkapan karena stok sudah berkurang dari masing-masing jenis ini. Data kami menunjukkan penangkapan sudah berlebih dari daya tampung masing-masing. Oleh karena itu, kita perlu mengatur batasan, ini memang jadi perdebatan, tapi bisa kita jelaskan,” jelas Gellwyn di kantornya, Jakarta, Senin (19/1/2015).

Pelaksana Tugas Kepala Badan Litbang Kelautan dan Perikanan Ahmad Poernomo menjelaskan bahwa di beberapa daerah semakin menurun ukurannya. Menurut penelitian, kelompok komoditas ini perlu waktu tertentu untuk regenerasi.

“Untuk kelompok komoditas ini, perlu waktu tertentu untuk pembaruan. Kalau tidak diberi kesempatan untuk besar maka stoknya akan kurang. Bukti di lapangan sudah menunjukkan bahwa komoditas itu belum sempat menjadi besar, tapi sudah ditangkap,” kata Ahmad.

Menurut dia, untuk kepiting memerlukan waktu 6 bulan untuk bertelur, lobster 7 bulan, lalu rajungan 3-4 bulan.

Dalam Peraturan Menteri KKP No.1 Tahun 2015 ditetapkan bahwa ukuran untuk lobster yang legal ditangkap adalah di atas 8 cm atau setara 300 gram. Lalu untuk kepiting lebar 15 cm atau setara dengan 350-450 gram. Untuk ranjungan lebar 10 cm setara 55-80 gram. Peraturan ini sudah berlaku sejak 7 Januari 2015 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com