Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RAPBN-P Rp 100 Miliar untuk Subsidi Perintis

Kompas.com - 23/01/2015, 04:09 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 100 miliar untuk subsidi kapal perintis di kawasan tengah dan timur Indonesia. Subsidi dimaksudkan untuk mendorong jadwal kapal angkutan barang menjadi reguler. Dengan demikian, harga berbagai barang kebutuhan di kawasan tengah dan timur Indonesia yang mahal bisa diturunkan.

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Jakarta, Rabu (21/1). Rapat itu berkaitan dengan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015.

Hadir sejumlah menteri, yakni Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Rapat dipimpin Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit dari Fraksi Partai Golongan Karya.

”Untuk mayoritas wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, kami akan dorong PT Pelni untuk mengadakan angkutan barang dengan kapal yang terjadwal. Kalau sekarang, baru angkutan penumpang yang terjadwal. Namun, untuk barang, tidak ada,” tutur Jonan.

Selama ini, menurut Jonan, risiko kelangkaan barang-barang sangat besar di kawasan tengah dan timur Indonesia. Akibatnya, harga berbagai komoditas amat tinggi. Kondisi ini bukan disebabkan pasokannya kurang, melainkan karena waktu pasokannya tak pasti. Penyebabnya adalah nihilnya kapal angkutan barang yang terjadwal reguler di kawasan Indonesia tengah dan timur.

”Jadi, seperti metromini. Tidak penuh, tidak berangkat. Sekarang kita balik. Kita beri subsidi untuk perintis, bikin jadwal, harus berangkat,” kata Jonan.

Alokasi anggaran subsidi perintis, menurut Jonan, lebih dari Rp 100 miliar. Skema subsidi diberikan untuk mencapai kuota volume angkutan tertentu.

Soal pengadaan kapal perintis, Jonan akan menugasi PT Pelni untuk menyewa kapal besar, bobotnya 10.000-20.000 gros ton. Ini lebih realistis karena membangun kapal dalam jumlah yang dibutuhkan memerlukan waktu lebih dari tiga tahun. Rutenya sudah ditetapkan. Kapal akan singgah di 25 titik di kawasan tengah dan timur Indonesia.

Andrinof menyatakan, subsidi perintis adalah cara pemerintah mewujudkan pemerataan antarwilayah. Langkah itu sekaligus penjabaran dari visi Presiden Joko Widodo untuk membangun dari pinggiran, melayani masyarakat, mengendalikan harga, serta menurunkan indeks kemahalan di kawasan tengah dan timur Indonesia.

”Selain itu, ada program pelabuhan perintis, pelabuhan perikanan, dan pembangunan daerah perbatasan,” ujar Andrinof. (Laksana Agung Saputra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com