Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM: Kesimpulan Smelter Freeport Diputuskan Pekan Depan

Kompas.com - 06/02/2015, 14:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan, kesimpulan terkait pembangunan fasilitas pemurnian bijih mineral (smelter) akan diputuskan pekan depan, setelah pemerintah menengok lolasi tambang Freeport, di Timika, Papua.

“Minggu depan, kami akan melihat lokasi secara langsung dan menyusun rencana di tempat, biar feel bisa diperoleh. Pekan depan di lapangan kita akan menyimpulkan (soal smelter),” kata Sudirman, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/2/2015).

Menurut Sudirman, pihaknya juga harus mendengar aspirasi semua pihak, terutama masyarakat Papua. Namun begitu, aspirasi dari masyarakat Papua tersebut juga harus dikomunikasikan dengan Freeport Indonesia sebagai entitas yang akan melaksanakan pembangunan smelter.

Sudirman menyadari, pembangunan smelter di Papua tentunya dapat memberikan dampak luas terhadap pertumbuhan ekonomi di sekitar wilayah pertambangan. Tapi dia pun bersyukur, Gubernur Papua Lukas Enembe juga memberikan saran atau jalan keluar, kalaupun smelter di Papua tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.

“Pak Gubernur memberikan jalan keluar. Kalau keduanya ditempuh tidak ada masalah. Sekarang sudah ada di Gresik silakan diteruskan, tapi persiapan yang lebih permanen jangka panjang adalah membangun di Papua,” kata Sudirman.

Infrastruktur Disiapkan

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Mimika, Eltinus Omaleng mengatakan pemerintah daerah Papua kini tengah menyiapkan sejumlah infrastruktur untuk mendukung pembangunan smelter di Papua. Eltinus mengatakan, lahan yang tersedia ada 200 hektar untuk pembangunan smelter.

Sementara itu, sejumlah investor kini tengah menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan potensi sebesar 600 megawatt (MW). “Jadi 300MW untuk Freeport Indonesia, dan sisanya untuk smelter dan kabupaten yang lain. Infastruktur sudah siap, tinggal kerjakan saja. Kami mau smelter dalam waktu dekat. Kalau bisa tahun ini berjalan. Kan tidak ada alasan (kurang infrastruktur),” ucap Eltinus.

Dia menuturkan, saat ini proyek 600 MW tersebut sudah berjalan 30 persen. Sementara itu, pembangunan jalan akses baru diselesaikan 9 kilometer, dari rencana sekitar 60 kilometer. Namun, Eltinus mengatakan, investor pun menunggu kepastian dari smelter Freeport Indonesia, yang akan memanfaatkan listrik dari PLTA yang dibangun.

“Investor yang sedang kerja ini mau dengar dari Freeport Indonesia, bahwa Freeport Indonesia benar mau pakai, jadi keraguan mereka di situ. Mereka mau kejelasan komitmen Freeport. Mereka tidak mau rugi kalau bangun saja, (tapi) tidak dipakai,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com