Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bakal Revisi Aturan soal "Smelter" untuk Freeport?

Kompas.com - 06/02/2015, 15:51 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil komunikasi antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said serta Gubernur Papua Lukas Enembe memutuskan adanya dua opsi lokasi untuk pembangunan fasilitas pemurnian bijih mineral (smelter) PT Freeport Indonesia.

Pemerintah yang sedianya menginginkan agar Freeport membangun smelter di Papua pada akhirnya mengambil jalan tengah, mengizinkan Freeport melanjutkan pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur.

"Pak Gubernur (Lukas Enembe) memberikan jalan keluar. Kalau keduanya (lokasi) ditempuh, tidak ada masalah. Sekarang sudah ada di Gresik, silakan diteruskan, tetapi persiapan yang lebih permanen jangka panjang adalah membangun di Papua," ucap Sudirman di Jakarta, Jumat (6/2/2015).

Walau demikian, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM R Sukhyar menuturkan bahwa jalan tengah tersebut berpeluang melabrak ketentuan pemerintah sendiri, yakni Peraturan Menteri ESDM No 1 tahun 2014. "Bangun di Papua, maka pasti membutuhkan waktu, setelah 2017. Bahkan ada yang bilang 2019 (baru terbangun)," kata Sukhyar.

Lebih lanjut dia mengatakan, jika dua lokasi ini dipilih sebagai jalan tengah, maka konsekuensinya adalah pemerintah harus merevisi Permen Nomor 1 Tahun 2014 tersebut, yang di dalamnya mencakup aturan mengenai batas waktu pembangunan smelter, yakni pada 2017.

"Kalau demikian, maka akan ada kebijakan baru, Permen Nomor 1 Tahun 2014 yang membatasi 2017 (sudah harus terbangun). Itulah hal yang harus diperhatikan," ujar Sukhyar.

Dia menambahkan, jika pemerintah pada pekan depan memutuskan mengambil jalan tengah ini, dia berharap tidak ada yang mempermasalahkannya. "Jangan sampai kita perpanjang lalu ada orang yang bilang ini tidak patuh dan sebagainya," ucap dia.

"Tentu tadi saya minta ke Komisi VII untuk mengawal. Tidak bisa kalau ada sesuatu yang bersifat politis, (tetapi) tidak dikawal, susah juga (kita). Pak Menteri jelas sekali tidak menolak kalau bangun (smelter) di Gresik, tetapi juga (harus) bangun di Papua," tandas Sukhyar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com