Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Sukses karena Tidak Tahu Malu

Kompas.com - 12/02/2015, 06:17 WIB

oleh Dedy Dahlan

@dedydahlan

KOMPAS.com - Yadi, seorang teman saya adalah masternya rasa malu. Sementara saya, kadang-kadang, saya rasa sudah lupa arti kata ‘malu’. Jadi kalau dia melihat saya lagi ‘kumat’, atau lagi keasyikan enggak tahu malu di panggung seminar atau show, eh, malah dia yang malu dan ngumpet di belakang kursi.

Misalnya saja, saya kadang- kadang makan coklat pasta, atau harum manis, yang menurut orang sih buat anak- anak. Tapi kalau lagi pengen, saya bakal dengan cuek mendatangi warung atau stand yang menjual benda- benda manis itu, beli, dan makan di tempat.

Yadi, kadang- kadang juga pengen makan coklat pasta atau harum manis itu. Tapi beda dengan saya, dia nggak berani beli. Karena malu.

Pernah sekali dia mencoba beli. Pssst, dia kira saya enggak tahu. Saya intip dan dengar pembicaraannya dari belakang. Dia berdiri di depan warung, pura- pura lihat kiri kanan, pura-pura mondar mandir, dan pura-pura mengambil majalah. Malah pura-pura nanya segala macam benda di warung itu.
“Ini rotinya berapa mas?”
“Empat ribu mas”
“Oooh, kalau ini, permen kopi berapa?”
“Satu bungkusan isi 50, tujuh ribu mas”
“Ooooh.” Katanya diam sesaat. “Ya udah minta aja ini, coklat pasta deh….” Katanya malu- malu.
“Oh iya mas, siap”
“Biasaaaa, buat anaaaaak”

Yaelaaah, sudah repot mau beli coklat pasta aja, pake acara mengaku-ngaku buat anak pulaaaa!

Kadang- kadang memang mengagumkan bagaimana rasa malu kita bisa menghambat kita meraih apa yang sebenarnya kita inginkan.

Sama halnya dalam profesi dan kerjaan impian. Ketika kita mau mulai berbisnis atau beralih profesi baru, rasa malu seringkali jadi hambatan terbesar untuk mulai melangkah. Apalagi kalau Anda saat ini sudah menduduki posisi yang cukup tinggi, atau usia yang cukup senior dibandingkan calon rekan seprofesi baru Anda.

Misalnya, di awal- awal mulai bisnis, ada kalanya Anda harus menjaga stand/ toko Anda sendiri, di pameran, di jalan, dan berhadapan dengan konsumen yang akan menganggap Anda seperti ‘tukang jaga toko’ biasa. Apakah Anda siap? Apakah Anda akan malu?

Ketika Anda, yang sudah di usia pertengahan ini, mau mulai jadi penulis novel. Anda akan perlu mengikuti komunitas penulis, atau mengikuti kelas penulisan, atau bahkan bergaul dengan penulis- penulis yang usia rata- ratanya nggak beda jauh dengan putra- putri Anda. Apakah Anda akan malu?

Ketika Anda mencoba memulai karier sesuai passion di dunia teknologi, Anda harus belajar lagi dari nol, atau bahkan di ajari oleh orang yang sebenarnya posisinya di bawah Anda, atau oleh keluarga Anda dipandang bahwa profesi ini aneh dan tidak bergengsi. Apakah Anda siap mempertahankannya? Apakah Anda akan malu?

Saya melihat lebih banyak orang yang urung memulai karier dalam profesi idamannya bukan karena mereka tidak mau, tapi karena mereka kebanyakan rasa malu!

Izinkan saya menunjukkan beberapa contoh pada Anda, apa yang akan terjadi pada diri Anda, saat Anda berhasil menghilangkan rasa malu itu, dan maju demi profesi yang akan memberi Anda makna!

Steven Spielberg punya passion untuk menjadi sutradara. Dia tidak kebanyakan malu, waktu oleh dunia perfilman Hollywood dia ditertawakan, waktu gagal tiga kali masuk University of Southern California School of Theater, Film and Television.

Andrea Bocelli dengan passion pada musik tidak kebanyakan malu, waktu dia memutuskan untuk meninggalkan profesinya yang bergengsi sebagai ahli hukum, dan jadi pemain piano kecil- kecilan di sebuah klab malam kecil.

J.K Rowling penulis Harry Potter, tidak kebanyakan malu, waktu dia digunjingkan oleh kenalan- kenalannya, ketika dalam keadaan bangkrut dan tanpa uang sama sekali, dia terus menerus ditolak oleh penerbit untuk menerbitkan bukunya.

Rasa malu adalah salah satu penghambat terbesar kita dalam mengejar profesi yang bermakna!
Jadi kalau Anda, dan putra- putri Anda ingin menjadi passionpreneurs, belajarlah dan persiapkan diri Anda dan mereka, untuk bisa menghadapi rasa malu!
Perbesar kemauan, dan perkecil rasa malu!

Malulah kalau Anda berbuat dosa, menyakiti orang lain, atau merugikan orang lain, tapi jangan pernah malu dengan usaha Anda untuk mewujudkan passion Anda!

baca juga: Bagaimana Menjadi Genius dalam Hal Apa Pun?


*Dedy Dahlan adalah seorang passsion coach yang juga penulis best seller dari buku "Lakukan Dengan Hati", "Ini Cara Gue", dan "Passion! – Ubah Hobi Jadi Duit", yang dikenal luas dengan gaya penulisan dan gaya panggungnya yang jenaka, nyeleneh, blak-blakan, kreatif, dengan materi praktikal. Biasa dipanggil Coach D, ia adalah anggota dan Coach tersertifikasi dari ICF (International Coach Federation), yang memusatkan diri pada pengembangan passion dan profesi.

Memperkenalkan metode PIPO Passion Coaching-nya sebagai pembicara di ICF’s Indonesia Coaching Summit 2013, Coach D adalah inisiator dari konsep "Fun Learning" dan "Passion Based Office", serta kerap menggunakan skill stand up comedy dalam training dan seminar-seminarnya. FB Page: coachdedydahlan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com