Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Januari Turun Jadi 13,3 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 16/02/2015, 12:12 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada Januari 2015 tercatat sebesar 13,3 miliar dollar AS. Angka ekspor pada awal tahun ini mengalami penurunan sebesar 8,09 persen dibanding Januari 2014. Sedangkan dibandingkan Desember 2014, turun 9,03 persen.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, dibandingkan Desember 2014 lalu, ekspor migas mengalami penurunan 11,75 persen, di mana ekspor minyak mentah turun 31,67 persen, ekspor hasil minyak turun 7,45 persen, sedangkan ekspor gas mengalami kenaikan 1,48 persen.

"Dibandingkan Desember 2014, ekspor non-migas pada Januari 2015 juga turun 8,51 persen,” ucap Suryamin dalam paparan, Senin (16/2/2015).

Lebih lanjut dia mengatakan, jika dibanding Januari 2014 lalu, maka ekspor migas Januari 2015 mengalami penurunan 16,98 persen, dimana ekspor minyak mentah masih naik 14,64 persen, namun ekspor hasil minyak turun 22,60 persen, begitu juga ekspor gas Januari 2015 turun 25,78 persen. “Ekspor non-migas Januari 2015 dibanding Januari 2014 turun 6,24 persen,” imbuh Suryamin.

Ekspor non-migas pada Januari 2015 mencapai 11,22 miliar dollar AS, atau mengalami penurunan 6,24 persen dibanding Januari 2014. Ekspor non-migas terbesar yakni lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 1,54 miliar dollar AS, dan disusul ekspor bahan bakar mineral sebesar 1,52 miliar dollar AS.

Suryamin memaparkan berdasarkan asal provinsinya, ekspor tertinggi berasal dai Jawa Barat, berturut-turut yakni Kalimantan Timur, Jawa Timur, dan Riau. Komoditas ekspor terbesar dari Jawa Barat yakni kendaraan bermotor, elektronik, serta tekstil dan produk tekstil. Sementara itu, komoditas ekspor terbesar dari Kalimantan Timur yaitu migas, batubara, dan hasil laut.

Adapun komoditas ekspor terbesar dari Jawa Timur adalah barang-barang perhiasan seperti dari emas dan perak, serta produk tembaga. Terakhir, komoditas ekspor terbesar dari Riau yakni migas dan crude palm oil (CPO).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com