Ekspor ke Amerika Serikat pada Januari 2015 tercatat sebesar 1,25 miliar dollar AS atau 11,7 persen dari total ekspor Januari 2015. Adapun ekspor ke Jepang tercatat 1,15 miliar dollar AS dengan kontribusi 10,27 persen, dan ke Tiongkok mencapai 1,08 miliar dollar AS (9,66 persen).
Sementara itu, ekspor non-migas ke ASEAN pada Januari 2015 tercatat 2,34 miliar dollar AS atau dengan porsi 20,83 persen dari total ekspor, sedangkan ekspor ke Uni Eropa tercatat sebesar 1,18 miliar dollar AS atau dengan porsi sebesar 10,53 persen.
BPS melaporkan, ekspor pada Januari 2015 tercatat sebesar 13,3 miliar dollar AS. Angka ekspor pada awal tahun ini turun sebesar 8,09 persen dibanding Januari 2014, dan turun 9,03 persen dibanding Desember 2014.
Ekspor pertanian naik
Pada kesempatan itu, Suryamin juga menuturkan, berdasarkan kelompok komoditasnya, nilai ekspor semua kelompok komoditas menunjukkan penurunan, kecuali pertanian. Ekspor komoditas industri pada Januari 2015 mengalami penurunan 4,67 persen dibanding Januari 2014.
"Ekspor industri turun dari 9,15 miliar dollar AS menjadi 9,07 miliar dollar AS pada Januari 2015. Akan tetapi, porsi meningkat dari 65,73 persen menjadi 68,17 persen," kata dia.
Komoditas tambang dan lainnya juga turun, dari 2,06 miliar dollar AS pada Januari 2015 menjadi 1,72 miliar dollar AS pada Januari 2015, begitu pula dengan kontribusi komoditas tambang dan lainnya yang turun, dari 14,2 persen menjadi 12,93 persen.
Lebih lanjut, Suryamin juga mengatakan adanya penurunan ekspor komoditas migas dari 2,5 miliar dollar AS pada Januari 2014 menjadi 2,08 miliar dollar AS pada Januari 2015, dengan share yang turun, dari 17,29 persen menjadi 15,61 persen.
"Ini diakibatkan penurunan harga minyak. Volumenya tidak turun drastis. Harganya yang turun drastis," ucap dia.
Jika ketiga komoditas tersebut turun, komoditas pertanian justru meningkat dari 0,4 miliar dollar AS pada Januari 2014 menjadi 0,44 miliar dollar AS, dengan porsi yang juga naik dari 2,78 persen menjadi 3,29 persen.