Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brasil dan Indonesia Masih Saling Membutuhkan

Kompas.com - 24/02/2015, 17:38 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Ditariknya Duta Besar Indonesia untuk Brasil, Toto Riyanto, sebagai respons keras dari perlakuan tidak patut yang dilakukan Presiden Brasil Dilma Rousseff, diyakini tidak akan banyak mengganggu hubungan ekonomi dengan Brasil.

Direktur Eksekutif INDEF, Enny Sri Hartati menuturkan sama halnya dengan hubungan Indonesia-Australia yang sedang memanas, selama kedua belah pihak yakni Indonesia dan Brasil saling membutuhkan, hubungan ekonomi tidak akan terpengaruh. “Soal Brasil ini sama saja dengan Australia. Pemerintah Brasil kan juga dituntut dari dalam, seperti di kita kalau ada TKI yang terkena hukum pancung pasti ada demo dalam negeri kita. Tapi menurut saya untuk hubungan jangka panjang tentu tetap memperhitungkan posisi strategisnya. Selama masih memandang posisi strategis, kedua belah pihak saling membutuhkan, ya nanti ada penyelesaian,” jelas Enny, Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Sebelumnya, Presiden Brasil Dilma Rousseff menunda secara mendadak penyerahan surat kepercayaan (credential letter) Duta Besar RI untuk Brasil kepada Toto. Pembatalan penyerahan tersebut terjadi pada saat Toto sudah berada di Istana Kepresidenan bersama dubes-dubes lain. (Baca: Kemenlu Protes Keras Penolakan Dubes RI oleh Presiden Brasil)

Hal ini terjadi di tengah pertentangan eksekusi seorang warga Brasil di Indonesia dan rencana hukuman mati warga kedua dalam waktu dekat. Dari enam terpidana yang dieksekusi mati pada Januari lalu, terdapat warga negara Brasil bernama Marco Archer.

Sementara itu, satu warga Brasil dijadwalkan dieksekusi mati di Indonesia atas dasar pelanggaran hukum yang sama. (Baca: Indonesia Tak Usah Kembalikan Dubes Toto jika Brasil Tak Minta Maaf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com