OJK: Kondisi Industri Jasa Keuangan Masih Stabil

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida menuturkan penguatan tersebut terlihat dari peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan penurunan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN).

"Ini pengaruh sentimen global, seperti normalisasi The Fed yang belum dilaksanakan dalam waktu dekat, kesepakatan bailout Yunani, dan quantitive easing zona Euro," kata Nurhaida di kantornya, Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Selain itu, menurut Nurhaida, faktor selanjutnya adalah membaiknya data ekonomi domestik antara lain data inflasi, neraca perdagangan, dan transaksi berjalan.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Komisioner Pengawas Bank I OJK, Irwan Lubis mengatakan kondisi keuangan lembaga jasa keuangan juga terpantau dalam kondisi baik. Meskipun, kata dia, pertumbuhan kredit perbankan dan piutang pembiayaan melambat per Januari 2015.

"Pertumbuhan kredit perbankan dan piutang pembiayaan per Januari 2015 tercatat sebesar 11,55 persen dan 4,68 persen yoy (year on year), melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11,58 persen dan 5,22 persen yoy, tapi masih sejalan dengan proses penyesuaian dalam perekonomian domestik," jelas Irwan.