Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPN Mewanti-wanti agar LRT Tidak Bernasib Sama seperti Monorel

Kompas.com - 24/03/2015, 15:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Andrinof Chaniago mewanti-wanti pihak yang greget ingin mengembangkan transportasi berbasis rel atau light rail transit (LRT) agar tidak bernasib sama seperti proyek monorel.

“Jangan nanti meninggalkan masalah. Kalau masalah monorel, rencananya belum bulat sudah diputuskan saja,” kata Andrinof ditemui di sela-sela Peluncuran Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015, Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Menurut Andrinof konsep LRT sejauh ini belum terlihat jelas. Proyek LRT, menurut dia lagi, masih harus mendapat banyak masukan dari berbagai pihak. Kementerian PPN sendiri mengaku sudah mendapat tawaran mengenai konsep LRT seperti dari China, Korea, dan negara lain.  Bahkan disebut-sebut Korea akan menyambangi langsung Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk presentasi.

Andrinof menuturkan, saat ini Indonesia belum bisa memproduksi LRT. Sementara negara-negara yang menawarkan sudah terbukti mampu mengembangkan LRT, seperti Korea dan juga Eropa.

Namun begitu, dia berharap, jika benar konsep LRT ini berjalan maka kandungan lokal harus diperbanyak. Proyek LRT harus menggandeng keterlibatan kontraktor dalam negeri, mulai dari perencanaannya.

“Kalau untuk tiket Rp 15.000 itu belum (pasti). Nanti kan dihitung investasinya, subsidi pemerintah berapa. Kalau tidak ada subsidi, masyarakat mampu tidak membayar. Kan kita melayani kepentingan umum. Tapi menurut saya Rp 15.000 itu harga yang wajar untuk warga Jakarta,” kata Andrinof.

Sebagai informasi, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, akan memulai realisasi pembangunan transportasi berbasis rel, light rail transit (LRT) pada kuartal IV tahun 2015.

Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk., Kiswodarmawan, memastikan hal tersebut usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Kantor Pusat Adhi Karya, Jakarta Selatan, Jumat (20/3/2015).

“Waktu tempuh Cibubur-Cawang-Grogol nantinya hanya sekitar 30 menit. Lebih cepat, efisien, dan juga tentu saja lebih murah jika dibandingkan dengan moda transportasi berbasis jalan tol dan jalan biasa,” ujar Kiswodarmawan.

Kiswodarmawan menjelaskan, pembangunan LRT Cibubur-Grogol, merupakan tahap pertama dari dua tahap yang akan dikembangkan Adhi Karya. Lahannya sudah tersedia di pinggir jalan tol Jagorawi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selaku pemegang kuasa lahan negara, menurut Kiswodarmawan, telah menyetujui atas rekomendasi Jasa Marga. Sedangkan tahap kedua mencakup rute Bekasi Timur-Cawang.

“Kebutuhan dana untuk pengembangan LRT Cibubur-Grogol sekitar Rp 10 triliun. Sebanyak 30 persen di antaranya diambil dari ekuitas perseroan, dan 70 persen lainnya pinjaman. Pinjaman ini bisa dari pihak bank pemerintah bisa dari pihak luar. Kita punya banyak bank BUMN,” tutur Kiswodarmawan.

Lebih jauh dia memaparkan, pemerintah sudah menyetujui penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 1,4 triliun sebagai bagian dari 30 persen kebutuhan dana untuk membiayai proyek ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com