Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trakindo Masih Mengandalkan Industri Pertambangan

Kompas.com - 25/03/2015, 17:41 WIB


KOMPAS.com - Meski industri pertambangan nasional melemah sejak dua tahun silam, Trakindo tetap mengandalkan penjualan alat beratnya di sektor tersebut. Walau demikian, aku Direktur & Chief Operating Officer (COO) Ali R. Alhabsyi PT Trakindo Utama, pada Rabu (25/3/2015), penguasaan pasar memang turun ke posisi 40-45 persen dari posisi sebelumnya, 60 persen.

Namun begitu, Trakindo, kata Ali masih memunyai peluang di sektor lain seperti konstruksi, kehutanan dan perkebunan, serta bisnis mesin (engine) semisal alat pembangkit listrik. Trakindo juga ikut menjadi pelaku pasar di bisnis alat berat bidang kelautan, minyak, dan gas bumi.

Ali yang dalam kesempatan itu didampingi oleh Chief Supply Chain Officer Roni Setyawan juga menambahkan pada 2015, pihaknya membidik target penjualan hingga 2.500 unit alat berat. Tahun lalu, pencapaian penjualan alat berat ada di angka 2.200 unit.

Sementara, pada 2014 pula, penjualan produk mesin semisal alat pembangkit listrik mencapai 900 unit. "Target engine di atas 1.000 unit," tuturnya.

Hingga kini, Trakindo memunyai pengalaman hampir 45 tahun beroperasi dengan dukungan jaringan 60 cabang di Indonesia. Trakindo mengembangkan manajemen rantai pasokan (supply chain) terintegrasi untuk mengoptimalisasikan kegiatan operasional. Manajemen cara ini juga menjadi nilai tambah bagi pelanggan.

Proses bisnis yang efisien dilakukan Trakindo melalui, salah satunya, manajemen cabang dengan sistem area. Ada tujuh area yakni Sumatra, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur & Utara, Jawa, Batu Hijau di Sumbawa (Nusa Tenggara Barat), Indonesia Timur, dan Tembagapura (Papua).

Trakindo Ekskavator hidrolik CAT320D2 kelas 20 ton, satu dari tujuh produk terbaru yang akan diluncurkan Trakindo sepanjang 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com