Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semen Indonesia Catat Laba Rp 5,56 Triliun

Kompas.com - 26/03/2015, 06:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perseroan Terbatas Semen Indonesia Tbk (SMGR) mencatatkan pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 3,6 persen pada 2014 menjadi Rp 5,56 triliun dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya Rp 5,37 triliun.

Direktur Utama Semen Indonesia Suparni, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu, mengemukakan bahwa program efisiensi yang dijalankan serta konsistensi penerapan fokus strategi "revenue management" menjadi salah satu pendorong kinerja perseroan.

"Dengan upaya mendapatkan 'optimized revenue' dilakukan dengan fokus pada daerah-daerah pasar utama, pengembangan pasar potensial, serta sinergi grup membuat perseroan juga berhasil meningkatkan nilai pendapatan sebesar 10,1 persen mencapai Rp 27,0 triliun pada tahun 2014 dari nilai sebesar Rp 24,5 triliun pada tahun sebelumnya," paparnya.

Ia mengatakan bahwa hasil kinerja itu membuat kondisi fundamental perseroan tetap kukuh dengan "return on equity" (ROE) sebesar 23,2 persen dan return on Assets (ROA) sebesar 16,2 persen.

Sementara itu, tercatat posisi "debt to equity ratio" (DER) di akhir 2014 menjadi 16,3 persen dari sebesar 19,6 persen. Rasio liabilitas terhadap total aset menjadi 11,4 persen dari angka 13,3 persen pada tahun 2013 akibat penarikan fasilitas pinjaman dalam rangka ekspansi.

"Sekalipun mengalami peningkatan, rasio liabilitas tersebut masih berada pada batas yang sangat sehat dan menunjukan kemampuan keuangan perseroan yang kuat untuk mendukung implementasi rencana pengembangan pada masa yang akan datang," katanya.

Suparni mengemukakan bahwa pada tahun 2015 perseroan meyakini perekonomian Indonesia masih akan menghadapi tantangan di tingkat makro. Konsumsi domestik dan kegiatan investasi masih tetap menjadi kontributor utama dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Tekanan inflasi dan stabilitas nilai tukar belum ada titik terang yang membuat suku bunga rujukan masih akan tinggi. Sekalipun ada harapan dari realisasi proyek-proyek infrastruktur, dampaknya terhadap perbaikan ekonomi masih harus ditunggu," katanya.

Namun, lanjut dia, perseroan kini berada pada kondisi yang lebih siap. Selesainya program pemeliharaan dan program "upgrading" di tahun mendatang diharapkan membuat daya saing perusahaan meningkat, terlebih dengan telah selesainya realisasi pengembangan infrastruktur distribusi termasuk tambahan "packing plant" baru.

"Itu akan memberikan kesempatan untuk memenangkan persaingan dan mengisi peluang pertumbuhan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com