Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM: Isu "Reshuffle" Kabinet Tak Pengaruhi Investor

Kompas.com - 28/04/2015, 08:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan, isu reshuffle kabinet kerja tidak mempengaruhi investor.

Hal yang diinginkan para penanam modal adalah kebijakan insentif meski terjadi pergantian Menteri dan kepala lembaga negara.

"Isu reshuffle itu kan relatif tidak terlalu esensial bagi investor. Yang mereka esensial itu kan kebijakan mengenai insentif," ujar Franky di Tropical Landscape Summit, Senin (27/4/2015).

Selama mengikuti presiden Joko Widodo pergi berkunjung kenegaraan di beberapa negara, para investor lebih banyak bertanya kebijakan yang diambil pemerintah saat ini.

Para investor asing lebih menginginkan pengurangan subsidi BBM untuk dialokasikan kepada hal lain. "Mereka ingin ada infrastruktur powerplan dan lain-lain," kata Franky.

Franky menambahkan, hal paling penting yang diinginkan investor adalah upah buruh dan jaminan keamanan berinvestasi. Selain itu para investor asing juga berharap bisa memasukan tenaga kerjanya dengan mudah ke Indonesia.

"Diujungnya mereka menayakan tentang ketenagakerjaan khususnya dari upah, keamanan, terkait dengan demonstrasi, dan terkait tenaga kerja asing," papar Franky. (Adiatmaputra Fajar Pratama)JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibaranimemaparkan bahwa isu reshuffle kabinet kerja tidak mempengaruhi kinerja investor.

Hal yang diinginkan para penanam modal adalah kebijakan insentif meski terjadi pergantian Menteri dan kepala lembaga negara.

"Isu reshuffle itu kan relatif tidak terlalu esensial bagi investor. Yang mereka esensial itu kan kebijakan mengenai insentif," ujar Franky di Tropical Landscape Summit, Senin (27/4/2015).

Selama mengikuti presiden Joko Widodo pergi berkunjung kenegaraan di beberapa negara, para investor lebih banyak bertanya kebijakan yang diambil pemerintah saat ini.

Para investor asing lebih menginingkan pengurangan subsidi BBM untuk dialokasikan kepada hal lain.

"Mereka ingin ada infrasrruktur powerplan dan lain-lain," papar Franky.

Franky menambahkan hal paling penting yang diinginkan investor adalah upah buruh dan jaminan keamanan berinvestasi. Selain itu para investor asing juga berharap bisa memasukan tenaga kerjanya dengan mudah ke Indonesia.

"Diujungnya mereka menayakan tentang ketenaga kerjaan khususnya dari upah, keamanan, terkait dengan demonstrasi, dan terkait tenaga kerja asing," papar Franky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com