Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri: Kondisi Perekonomian Indonesia Seperti Mobil Mengerem Mendadak

Kompas.com - 06/05/2015, 14:42 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lesunya ekonomi Indonesia pada triwulan I-2015 ini juga dirasakan oleh industri tekstil nasional. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat menilai kondisi ekonomi saat ini layaknya kendaraan yang melakukan rem mendadak.

"Karena stuck-nya (ekonomi kita) ini seperti (mobil) mengerem mendadak, jadi ada industri yang siap dan tidak (menghadapi kondisi saat ini)," ujar Ade di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Dia menjelaskan, bagi industri tekstil yang siap, ketersediaan modal masih membuat perusahaan mampu bertahan. Namun, bagi perusahaan yang tak siap, pilihannya adalah menutup usahanya.

Hal lain yang juga memperberat industri tekstil adalah depresiasi rupiah. Selama ini bahan baku industri tekstil sangat tergantung kepada impor. Dengan melemahnya rupiah, maka biaya produksi menjadi melambung.

Selain itu, industri tekstil saat ini ikut terbebani oleh kenaikan tarif dasar listrik. "Tarif listrik sangat mempengaruhi karena posisi listrik menduduki peringkat kedua setelah bahan baku, karena cost-nya ini antara 18 sampai 26 persen," kata Ade.

Di sisi lain, ia juga mengeluhkan penetapan upah minimum provinsi yang terjadi setahun sekali. Berdasarkan data API, industri tekstil Indonesia masih tergolong kecil kontribusinya bagi perdagangan tekstil dunia.

Saat ini dari 711 miliar dollar AS perdagangan tekstil di dunia, Indonesia baru menyumbang 1,8 persen. Bandingkan dengan Tiongkok yang 38 persen dan Uni Eropa sebesar 38 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com