Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Sentimen, IHSG Diprediksi Melemah

Kompas.com - 12/05/2015, 08:27 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali bergerak variatif pada perdagangan Selasa (12/5/2015). Minimnya sentimen bisa membatasi transaksi hari ini dan menyeret indeks kembali turun terbatas.

Bursa saham Wall Street tadi malam dilanda aksi ambil untung setelah pasar merespon negatif kenaikan imbal hasil obligasi AS. Indeks DJIA dan S&P 500 masing-masing terkoreksi 0,47 persen dan 0,51 persen. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik menjadi 2,28 persen dari 2,15 persen sebelumnya.

IHSG kemarin gagal tutup di teritori positif meskipun kondisi bursa global dan kawasan bergerak di teritori positif menyambut langkah Tiongkok memotong kembali tingkat bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 5,1 persen untuk pinjaman satu tahun.

IHSG setelah sempat menguat 33 poin akhirnya tutup melemah 9,731 poin di 5.172,482. Aksi beli selektif kemarin melanda saham pertambangan dan perkebunan menyambut kebijakan penurunan tingkat bunga di Tiongkok yang diharapkan bisa mengangkat kembali harga komoditas. Sedangkan koreksi IHSG terutama dipicu koreksi saham unggulan perbankan dan telekomunikasi.

Riset First Asia Capital memerkirakan IHSG bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi. Minimnya insentif positif dan kekhawatiran pelemahan rupiah diperkirakan akan membuat IHSG bergerak di teritori negatif. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.140 dan resisten di 5.210.

Saham-saham yang direkomendasikan adalah ADRO, INTP, CPIN, PGAS dan SIMP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com