Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Srie Agustina menjelaskan, pada panen gadu yakni Juni-Juli akan diperoleh produksi sebanyak 7,1 juta ton, terdiri dari panen Juni sebanyak 3,1 juta ton dan panen Juli sebanyak 4 juta ton.
"Dengan kebutuhan 5,5 juta ton, kita akan surplus produksi sebanyak 1,6 juta ton," kata Srie, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Dia bilang, jika melihat data-data yang ada saat ini, pemerintah kemungkinan besar tidak perlu melakukan importasi. Namun, keputusan untuk tidak mengimpor juga tergantung kemampuan penyerapan Bulog.
"Sejauh mana penyerapannya. Kalau Bulog bisa menyerap 30 persennya saja itu sudah cukup," ujar Srie.
Lebih lanjut dia menegaskan, impor beras umumnya diambil jika peningkatan produksi di bawah 5 persen.
Namun, Srie mengatakan, impor beras dari tahun ke tahun menurun. Sepanjang 2014 lalu, pemerintah mengeluarkan izin impor untuk Bulog sebanyak 500.000 ton. "Dan direalisasikan hanya 425.000 ton," kata Srie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.