"Kedatangan para investor sebagai tahap akhir atas analisa kelayakan di Bengkulu karena sudah satu tahun terakhir mereka melakukan survei, investasi itu dipastikan lebih dari Rp 1 triliun," kata Sultan.
Adapun target pembangunan investasi itu meliputi pembangunan pabrik di setiap kabupaten/kota di Bengkulu untuk pengolaan sawit, karet, limbah hutan untuk dijadikan sebagai energi terbarukan mengganti batu bara.
Dengan energi terbarukan ini Keunggulan dari hasil produknya yakni bahan bakar yang tak merusak lingkungan. Diharapkan pembangunan pabrik juga dapat menyerap tenaga kerja lokal.
Sultan mengatakan, selain dari limbah kayu perkebunan dan masyarakat, investor akan mengembangkan hutan sebagai bahan baku industri. Sultan sendiri telah melakukan pertemuan dengan pihak kedutaan besar maupun menteri kehutanan guna membahas proyek investasi ini.