Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Melorot

Kompas.com - 16/06/2015, 08:53 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia jatuh pada Senin (16/6/2015)  waktu setempat (Selasa pagi WIB), di tengah berita bearish (kecenderungan turun) tentang produksi industri Amerika Serikat dan kegagalan dalam perundingan utang Yunani.

"Kekhawatiran bahwa produksi minyak AS tidak menurun dan Arab Saudi bisa terus meningkatkan produksi minyaknya, juga mempertahankan sebuah batas atas atau pagu pada harga," kata para analis.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, turun 44 sen menjadi ditutup pada 59,52 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange dibandingkan dengan penutupan Jumat.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juli jatuh 1,28 dollar AS menjadi menetap di 62,61 dollar AS per barrel di perdagangan London.

Produksi industri AS dilaporkan turun lagi 0,2 persen pada Mei setelah mengalami penurunan 0,5 persen pada April. "Angka Mei berada jauh di bawah ekspektasi, tetapi masih memberikan sinyal sedikit dorongan setelah melemah pada kuartal pertama," kata Amanda Agustinus dari BBVA.

Investor fokus juga pada gejolak dari pemecahan perundingan Yunani dengan para kreditornya, meskipun euro meningkat kuat selama hari ini, memberikan dukungan untuk harga minyak mentah.

Pembicaraan dua hari di Brussel antara perwakilan pemerintah Yunani dan kreditur atas prasyarat untuk pencairan bantuan lebih lanjut untuk Yunani berakhir dan tidak meyakinkan pada Minggu malam. Kekhawatiran tentang kemungkinan Yunani keluar zona euro menekan pasar.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menuduh pemberi pinjaman Yunani memiliki kepentingan politik karena mereka mendesak negara yang paling berutang di Eropa mengambil langkah-langkah penghematan lebih lanjut.

Berharap untuk mencapai kesepakatan sekarang pindah ke pertemuan para menteri keuangan Eurogroup pada Kamis di Luksemburg yang banyak orang percaya adalah kesempatan terakhir sebelum dana talangan Uni Eropa untuk Yunani berakhir pada akhir Juni.

"Ini adalah kelanjutan dari aksi jual yang kita lihat pada akhir pekan lalu karena kekhawatiran kelebihan pasokan," kata Matt Smith dari Clipper Data.

"Kami bergerak ke ujung rendah dari kisaran sekarang, kami terus bergejolak namun dalam kisaran sempit," tambah dia.

Investor juga berfokus pada Iran menjelang batas waktu 30 Juni untuk Republik Islam dan kekuatan dunia mencapai kesepakatan tentang pembatasan program nuklir Teheran.

Jika kesepakatan tercapai dan dilaksanakan, kekuatan dunia telah sepakat untuk secara bertahap mengurangi sanksi yang dikenakan sejak 2012, termasuk di industri minyaknya.

Iran memiliki cadangan minyak terbesar keempat di dunia, tetapi ekspornya telah jatuh lebih dari 2,2 juta barrel per hari pada 2011 menjadi sekitar 1,3 juta barrel karena sanksi.

Harga minyak juga jatuh di tengah surplus produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Arab Saudi, Irak dan Uni Emirat Arab memproduksi pada tingkat rekor bulanan untuk Mei. Irak berencana untuk meningkatkan ekspor minyak mentah pada Juni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com