Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Para Bos Bank BUMN Rapat di Atas Sajadah..

Kompas.com - 22/06/2015, 03:46 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


KOMPAS.com
- Sabtu malam (20/6/2015), sekitar pukul 19.30 WIB, gelak tawa belum juga surut menyelimuti rumah nomor 15 di Komplek Widya Candra IV, Jakarta. Para bos Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkumpul dan menggelar buka puasa bersama di rumah yang persis berada disamping lapangan tenis itu.  Rumah dinas Menteri BUMN Rini Soemarno.

Usai buka puasa bersama, saat sebagian bos BUMN dan wartawan sudah meninggalkan rumah itu, Rini tiba-tiba saja mengumpulkan petinggi bank BUMN. Terlihat Dirut Bank Mandiri Budi Gunadi, Dirut BRI Asmawi Syam, dan beberapa petinggi BNI dan BTN menghampiri Rini.

Tak ada meja atau kursi yang biasa digunakan layaknya rapat-rapat pada umumnya. Mereka hanya duduk bersila, sebagian bersimpuh, melingkar, di atas sajadah, di salah satu ruangan rumah yang malam itu dipergunakan jadi tempat shalat berjamaah.

Pertemuan itu nampak cair, beberapa kali mereka tertawa lepas, terbahak-bahak, meski keseriusan juga nampak di raut muka para petinggi bank BUMN itu. Sesekali Rini menyebut besaran uang yang jumlahnya triliunan rupiah.

Entah apa yang menjadi pembahasan. Beberapa wartawan yang tersisa di rumah itu pun saling berbisik, tak tahu persis apa yang dibicarakan.

Rapat kecil itu tak berlangsung sama, sekitar pukul 20.00 WIB mereka bubar dan langsung pamit meninggalkan rumah itu. Sambil berjalan ke luar rumah, Rini mengungkapkan bahwa rapat kecil dengan bos bank BUMN itu membicarakannya mengenai pemberian pembiayaan kepada usaha kecil.

"Ini kan (pembiayaan usaha kecil) akan diluncurkan lagi, kita harapkan akhir bulan ini. Jadi kita sudah menghitung bagaimana bunganya, diharapkan bisa lebih baik dari yang sekarang," ujar Rini.

Sayangnya, tak ada kesepakatan dalam rapat malam itu. "Hampir (sepakat), makanya kita tadi semua ketawa kan," lanjut dia sembari tersenyum.

Malam itu, Rini memang nampak senang. Senyum, tertawa, sering ia lontarkan dihadapan para wartawan dan para bos BUMN. Bahkan, saat rautnya nampak lelah usai rangkaian acara buka puasa bersama itu, Rini tetap melayani rentetan pertanyaan wartawan.

"Eh sudah kasian ibunya capek," celetuk salah seorang di rumah itu.

Namun Rini tetap saja meladeni wartawan. Wanita kelahiran Maryland Amerika Serikat 9 Juni1958 itu mengatakan, para bos bank BUMN meminta waktu untuk mengkalkulasi besaran dana pembiayaan itu.

Hitungan itu kata dia, akan mempertimbangkan subsidi dari pemerintah. "Makanya dari Kementerian Keuangan kan masih melihat subsidinya berapa jadi kita sedang bicarakan kalau kita tidak ada subsidi dari pemerintah bagaimana. Kan kita sedang efisiensi mau menuju ATM bersama dan macem-macem. Sebagai perbankan BUMN bisa berapa (dananya untuk pembiayaan usaha kecil) kalau tidak ada subsidi. Karena inikan kita lagi dikalkulasi, tunggu dari pemerintah juga," tandas Rini.

Sementara itu, Dirut Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin membenarkan rapat itu membahas mengenai pendanaan usaha kecil. Namun, terkait teknisnya, ia bilang sedang direncanakan oleh BRI yang merupakan bank yang fokus pada pembiayaan usaha kecil.

Seperti diberitakan, pemerintah memangkas tingkat suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) mikro dari 22 persen menjadi 12 persen. KUR mikro bisa diakses oleh para pelaku usaha mikro dan kecil dengan besaran kredit Rp25 juta dan tanpa agunan.

Program KUR ditargetkan bisa tersalur hingga Rp30 triliun sampai tutup tahun ini. Presiden Joko Widodo sudah menerbitkan Keppres Nomor 14 Tahun 2015 tentang Komite Kebijakan Pembiayaan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang dipimpin oleh Menko Bidang Perekonomian. Presiden berharap Keppres itu memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com