Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Siap Jalan Sendiri di Mahakam

Kompas.com - 23/06/2015, 20:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak pernyataan resmi dari pemerintah menyoal pembagian saham Blok Mahakam, Kalimantan Timur, Jumat (19/6/2016) hingga kini belum Total E&P Indonesie dan Inpex Corporations belum memberikan respons. VP Corporate Communications PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro menuturkan, BUMN migas itu siap mengelola Mahakam sendiri jika kemungkinannya adalah Total dan Inpex tidak turut serta dalam pengelolaan Blok Mahakam. "Kita sih siap kalau Total-Inpex tidak mau ngambil 30 persen. Ya Pertamina sendiri," kata Wianda ditemui di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Wianda mengatakan, saat ini Pertamina siap untuk mendengar respons operator existing atau operator yang masih terikat kontrak atas keputusan pemerintah. Pertamina berharap kedua operator segera memberikan tanggapan segera. Sebab, setelah itu dibutuhkan proses panjang seperti valuasi aset. "Karena nanti akan ada tim yang mengkaji dan dibantu SKK Migas untuk alih kelola. Tapi apabila persiapan ini tidak berjalan sesuai rencana, kalau Pertamina harus mengelola sendiri kita siap," ucap Wianda.

Wianda menambahkan, Pertamina sangat siap untuk duduk bersama Total dan Inpex dalam pembahasan pembagian porsi saham atau share down Blok Mahakam. "Pertamina tidak bisa menunggu terlalu lama," kata dia.

Sementara itu, terkait soal karyawan Total di Blok Mahakam saat ini, Wianda memastikan semuanya akan menjadi karyawan PT Pertamina (Persero), walaupun Total-Inpex batal ikut kelola Mahakam. "Kita mengacu seperti saat ngambil ONWJ dari British Petroleum pada 2009. Mereka dulu 100 persen masuk ke Pertamina, 400 orang," lanjut Wianda.

Menurut Wianda, pihak serikat pekerja Blok Mahakam sudah bertemu dengan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto untuk memberikan dukungan kepada Pertamina. "Kami pada intinya siap mengerjakan sendiri. Tapi kita ingin ada timeline yang jelas," demikian Wianda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com