Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Joko Widodo Menjawab Tantangan Ekonomi

Kompas.com - 09/07/2015, 12:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa bulan belakangan ini, berbagai spekulasi muncul mengenai perekonomian Indonesia. Daya beli masyarakat menurun, penyerapan belanja modal yang tidak maksimal membuat ekonomi Indonesia melambat.
 
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi di angka 5,2 persen pada akhir tahun 2015 paling realistis dengan dinamika perekonomian global saat ini. Salah satu alasan pertumbuhan ekonomi kembali mengalami revisi adalah sektor investasi yang belum memenuhi ekspektasi karena faktor global yang masih belum menentu.
 
Selain itu,  kontribusi belanja pemerintah yang tidak sesuai harapan karena penyerapan belanja modal pada akhir tahun diperkirakan hanya mencapai 90 persen seperti tahun-tahun sebelumnya.
 
Tak kurang, Bank Dunia pun ikut bersuara tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank Dunia bahkan memangkas estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 menjadi 4,7 persen saja. Padahal beberapa bulan lalu Bank Dunia masih optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2 persen.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves mengungkapkan, penurunan estimasi pertumbuhan ekonomi itu disebabkan  rendahnya harga komoditas dan melemahnya pertumbuhan investasi. Kedua faktor itulah yang  menekan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015.
 
Namun prakiraan ini dibantah oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.  Ia mengatakan, proyeksi Bank Dunia itu belum tentu realistis. Apalagi, ada lembaga keuangan internasional lain yang memproyeksikan perekonomian Indonesia lebih baik dari Bank Dunia. "Bank Dunia bukan paling pinter, tidak tahu persis kondisi kita," ujar Menkeu. 

Menurut Bambang, hanya pemerintah Indonesia-lah yang tahu kondisi sesungguhnya Indonesia, bukan Bank Dunia.
 
Benarkah ekonomi kita menuju keterpurukan? Bagaimana langkah pemerintah Indonesia di tengah perlambatan ekonomi dunia?
 
Presiden Joko Widodo akan berdialog dengan 400 ekonom yang merupakan  bagian dari Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia dalam  “Presiden Joko Widodo Menjawab Tantangan Ekonomi” yang akan ditayangkan live pukul 14.00 WIB hanya di Kompas TV hari ini. (Bernada Rurit/Kompas TV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com