Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPJS: Jumlah Kecelakaan Kerja Turun

Kompas.com - 11/07/2015, 11:07 WIB
Estu Suryowati

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan melaporkan, pada semeseter I-2015 jumlah kasus kecelakaan kerja peserta program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) mencapai 50.089 kasus. Angka ini turun dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 53.319 kasus.

Direktur Pelayanan dan Pengaduan BPJS Ketenagakerjaan Ahmad Riyadi mengatakan, penurunan kasus kecelakaan kerja dikarenakan BPJS Ketenagakerjaan aktif menggelar safety training, khususnya untuk pekerjaan yang berisiko kecelakaan kerja tinggi.

"Kita juga terus mempromosikan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)," kata Ahmad di Bandung, Jumat malam (10/7/2015).

Lebih lanjut,dia mengatakan, selain program JKK, penurunan jumlah kasus juga terlihat di program Jaminan Hari Tua (JHT). Kasus JHT per 30 Juni 2015 sebanyak 494.886 kasus, lebih rendah dibandingkan periode sama 2014 yang mencapai 510.087 kasus.

Namun, untuk program Jaminan Kematian (JK) mengalami peningkatan kasus dari 10.351 kasus pada 30 Juni 2014 menjadi 11.406 kasus pada 30 Juni 2015.

Ahmad mengatakan, peningkatan kasus kematian dikarenakan makin banyak pekerja memasuki usia tua. "Secara total, jumlah kasus per 30 Juni 2015 sebanyak 556.390 kasus, lebih rendah dibanding tahun lalu yang mencapai 573.757 kasus," kata Ahmad.

Klaim naik
Kendati terjadi penurunan jumlah kasus, namun klaim yang dibayarkan BPJS Ketenagakerjaan meningkat. Sepanjang semester I-2015, total jaminan yang dibayarkan BPJS Ketenagakerjaan kepada peserta mencapai Rp 7,1 triliun, atau 54,67 persen dari RAKT 2015.

Pembayaran jaminan pada semester I-2015 naik 112,87 persen dibandingkan pembayaran pada semester I-2014 yang sebesar Rp 6,2 triliun.

Ahmad menjelaskan, hal tersebut disebabkan imbal hasil yang diberikan tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Sepanjang enam bukan terakhir, BPJS Ketenagakerjaan telah membayar klaim JKK sebesar Rp 347 miliar, JK sebesar Rp 237 miliar, serta JHT sebesar Rp 6,4 triliun. Periode sama tahun lalu, pembayaran klaim JKK sebesar Rp 300 miliar, JK sebesar Rp 215 miliar, dan JHT sebesar Rp 5,6 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com