Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Maradona Effect", Tanpa Melakukan Apa-apa, Bisa Permainkan Harga Saham Dunia..

Kompas.com - 28/07/2015, 12:54 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Amerika Serikat masih memiliki kedigdayaan dalam membentuk, mengubah, atau mengarahkan kondisi perekonomian dunia. Direktur Riset CORE Indonesia, Mohammad Faisal menyontohkan soal isu kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, the Federal Reserve.

Faisal dalam sebuah diskusi bertajuk "Managing Economic Slowdown", pada Selasa (28/7/2015) mengatakan, isu kenaikan Fed Fund Rate sudah berlangsung lama. Meskipun demikian, tidak pernah dijelaskan kapan pastinya Federal Reserve bakal merealisasikan penaikan suku bunga.

"Pengumuman terakhir, sebelum akhir tahun ini akan dinaikkan," kata Faisal.

Kenaikan suku bunga acuan AS dilakukan seiring dengan perbaikan perekonomian, salah satunya ditunjukkan dengan perbaikan data penyerapan tenaga kerja. Sejak krisis 2008-2009, penyerapan tenaga kerja di AS sudah makin membaik mulai 2011.

"Sejak 2011 sampai sekarang tingkat pengangguran AS turun. Sebenarnya jelas Fed akan naikkan suku bunga. Tapi empat tahun terakhir belum juga direalisasikan," kata dia.

Belum juga direalisasikan, rencana tersebut sudah memberikan dampak terhadap pasar di sejumlah negara, lebih-lebih lagi negara-negara emerging market. Faisal menyebut imbas ini sebagai "Maradona Effect".

"Tanpa melakukan apa-apa, isu Fed Fund Rate itu bisa mempermainkan harga saham dunia," ucap Faisal.

Spekulasi penaikan Fed Fund Rate menjadi pemicu fluktuasi bursa saham. Bursa Saham Asia adalah salah satunya yang terimbas "Maradona Effect".

Namun Faisal menambahkan, dibandingkan indeks di bursa Jepang, Korea, Singapura, dan Malaysia, Indeks Bursa Saham Indonesia terlihat yang paling bergejolak.

Kepala Pusat Ekonomi Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Lucky Al Firman mengakui sejak Kamis pekan lalu hingga Senin kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami koreksi. "Sepanjang Fed Fund Rate belum naik, orang akan berspekulasi lagi," ujar Lucky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com