Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut-sebut Jadi Menko, Darmin Nasution Dinilai Tak Bisa Manfaatkan “Panggung”

Kompas.com - 29/07/2015, 23:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati mengatakan, Darmin Nasution gagal memanfaatkan “panggung” yang diberikan Presiden Joko Widodo.  Belakangan santer dikabarkan mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu bakal menggantikan Sofyan Djalil sebagai Menko Perekonomian.

“Saya yakin kemarin itu test case. Respon dunia usaha ‘Yahh, kok gitu sih’. Mereka pasti ada ekspektasi dengan pengalaman Darmin,” kata Enny dihubungi Kompas.com, Rabu (29/7/2015).

Enny tak memungkiri Darmin memang memiliki pengalaman yang komprehensif, baik di fiskal maupun moneter. “Tetapi kemarin pas pidato di ISEI normatif semua. Sebetulnya yang dibutuhkan saat ini adalah action-nya apa,” sambung dia.

Seharusnya, kata Enny, “panggung” ISEI awal bulan ini bisa dimanfaatkan untuk memaparkan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah. Dari situ, pelaku atau dunia usaha akan memiliki kepercayaan terhadap Darmin.

“Tapi yang disampaikan Pak Darmin semua adalah pengantar makro ekonomi I. Ini kan yang mengecewakan. Akhirnya nanti, dunia usaha masih menunggu lagi apa yang akan dilakukan pemerintah,” jelas Enny.

Namun yang pasti, kata Enny, siapapun nantinya yang bakal menduduki posisi lowong Menko Perekonomian – jika terjadi perombakan kabinet – ada dua hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, sosok yang menjadi Menko Perekonomian diharapkan yang benar-benar mampu menjadi koordinator, menyelaraskan program pemerintah yang lintas sektor, dan menihilkan ego sektoral. Kedua, orang tersebut mempunyai visi, sehingga kapabilitas yang dimilikinya bisa menelurkan terobosan-terobosan.

“Kita tidak bisa lagi business as usual. Dibilang fundamental kuat, nyatanya daya beli masyarakat habis kok. Masalah jangka pendek harus segera diselesaikan. Tidak bisa nunggu tol laut jadi, jalan tol jadi,” ucap Enny.

baca juga: Perlukah Presiden "Reshuffle" Menteri Ekonomi Sekarang?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com