Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Data Inflasi, Rupiah Menguat di Bawah Level 13.500

Kompas.com - 03/08/2015, 09:23 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -  Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal pekan ini mencoba bangkit. Rupiah pada awal pedagangan di pasar spot Senin (3/8/2015) pagi berhasil menguat di bawah level 13.500.

Data Bloomberg pukul 09.00 WIB menunjukkan,  mata uang Garuda ini menguat ke posisi Rp 13.496 per dollar AS, setelah dibuka pada level 13.514. Akhir pekan lalu, rupiah ditutup pada Rp 13.539 per dollar AS, posisi terendah sejak krisis tahun 1998.  Tercatat pada tanggal 17 Juni 1998, rupiah pernah berada di puncak rekor terlemah pada Rp 16.650 per dollar AS.

Rupiah hari ini menunggu sejumlah sentimen, khususnya data inflasi yang akan dirilis awal pekan ini. Turunnya indeks dollar AS di pasar global berpotensi mengangkat posisi rupiah awal pekan ini.

Rupiah semakin tertekan hingga menyentuh level terlemahnya yang baru di kisaran Rp 13.500 pada akhir pekan lalu setelah dollar AS menguat terhadap seluruh mata uang di Asia. Penguatan indeks dollar AS yang mulai berakhir diharapkan dapat mengurangi tekanan pelemahan terhadap rupiah.

Riset Samuel Sekuritas Indonesia memerkirakan angka inflasi Juli turun ke kisaran 7,1 persen secara tahunan. Inflasi akan diumumkan pagi ini walaupun belum tentu direspon positif oleh investor.

“Perhatian terhadap data akan langsung beralih ke angka PDB triwulan II/2015 yang datang tengah minggu dan diperkirakan lebih buruk dari triwulan I/2015. Pelemahan rupiah bisa bertahan minggu ini walaupun hari ini bisa berkurang,” demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.

Dari eksternal, mayoritas data ekonomi AS yang diumumkan akhir pekan lalu gagal mempertahankan harapan kenaikan suku bunga yang meninggi di pasar semenjak rilis FOMC meeting di tengah pekan lalu.

Hal itu langsung menekan indeks dollar AS dan juga imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun hingga anjlok 2,1 persen. Dimulai kembalinya pembicaraan dana talangan lanjutan untuk Yunani juga membangkitkan optimisme di pasar global sehingga mengurangi permintaan aset dollar AS. Pagi ini ditunggu angka Caix China PMI Manufacturing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com