Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Serap Rp 12 Triliun dari Lelang SUN

Kompas.com - 19/08/2015, 09:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyerap dana Rp 12 triliun dari lelang empat seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian target pembiayaan dalam APBN dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp 20,8 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa (18/8/2015), menyebutkan hasil lelang ini di atas jumlah indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp 8 triliun.

Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN12160512 mencapai Rp 2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,6347 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 12 Mei 2016 ini mencapai Rp 4,8 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 6,45 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,00 persen.

Untuk seri FR0053, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 5,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,40462 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juli 2021 ini mencapai Rp 7,83 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang memiliki tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 8,28 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,67 persen.

Untuk seri FR0056, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 4,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,56968 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2026 ini mencapai Rp 6,4 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,55 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,9 persen.

Pemerintah tidak memenangkan penawaran yang masuk untuk seri FR0073, meskipun penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2031 ini mencapai Rp 1,7 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,75 persen ini mencapai 8,98 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,25 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com