Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli: RJ Lino Enggak Penting Banget...

Kompas.com - 10/09/2015, 23:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli membongkar beton tempat penumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok milik Pelindo II. Namun, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino justru tak tampak batang hidungnya saat Rizal melakukan pembongkaran itu.

Dari pantauan Kompas.com, Rizal hanya ditemani Direktur Utama KAI Edi Sukmoro, Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi, dan Deputi Kemenko Kemaritiman Agung Kuswandono. Selain itu, terlihat juga Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Wahyu Hidayat dan anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu.

Saat ditanya wartawan mengapa RJ Lino tak ikut menemani pembongkaran beton itu, Rizal tak ambil pusing. "Saya enggak tahu (Lino tidak ada), enggak penting amat gitu lho. Ini yang perintahkan Menko membangun jalur kereta api," ujar Rizal seusai melakukan pembongkaran beton tempat penumpukan peti kemas yang menutup rel kereta api di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/9/2015).

Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman itu meminta Pelindo II sadar diri, tak hanya mementingkan bisnis semata dengan membeton rel kereta api untuk dijadikan tempat penumpukan peti kemas.

Akibat langkah Pelindo II itu, kata Rizal, kereta barang tak bisa masuk ke dalam Pelabuhan Tanjung Priok. Padahal, apabila kereta barang bisa masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, peti kemas yang menumpuk bisa segera dikeluarkan.

"Ini untuk kepentingan nasional, lebih penting dari keuntungan yang didapat Pelindo II," kata Rizal.

Rizal memberikan waktu dua bulan kepada PT KAI untuk bisa melakukan aktivasi rel tersebut. Jalur rel kereta yang dibeton Pelindo II merupakan jaringan rel yang sudah dibuat pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Rel tersebut seharusnya tersambung dengan stasiun kereta barang Pasoso yang letaknya tak jauh dari kantor Pelindo II.

Baca juga: "Kepret" Pelindo II, Rizal Ramli Hancurkan Beton di Tanjung Priok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com