Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Luncurkan Mesin Penjual Tiket Otomatis

Kompas.com - 29/09/2015, 07:35 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Di hari jadinya yang ke-70, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) resmi meluncurkan dua produk teranyarnya, yakni, Train Ticketing Machine (TTM)  dan Digital Book Jejak Kenangan Kereta Api di Jawa.

Peluncuran dilakukan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ir. H. Djuanda, Jalan Laswi, Bandung, Jawa Barat, Senin, (28/9/2015).

"Produk-produk yang kami luncurkan bertepatan dengan peringatan HUT KA yang ke-70 ini merupakan bukti bahwa PT KAI tak henti berinovasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jasa kereta api," kata Dirut PT. KAI, Edi Sukmoro di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Edi menjelaskan, TTM merupakan mesin pembelian tiket KA dalam bentuk vending machine yang dapat mengeluarkan produk kereta api. Dengan mesin ini, masyarakat dapat melakukan pembelian tiket KA H-90 sampai dengan H-4 untuk maksimal empat penumpang dewasa dan empat infant pada mesin ini.

"Pada mesin ini masyarakat tinggal memilih tanggal perjalanan, stasiun asal, stasiun tujuan, jumlah penumpang, menginput data berupa nama, nomor identitas, tanggal lahir dan nomor telepon," katanya.

Setelah itu, jelas dia, calon penumpang KA akan langsung melakukan pembayaran di mesin itu menggunakan kartu debit atau kredit dan kartu prepaid tanpa dikenakan biaya tambahan.

Untuk tahap awal, mesin ini hanya disediakan di stasiun KA Gambir dan di Stasiun Bandung. "Sembilan mesin di Gambir dan satu mesin di Stasiun Bandung. Kedepan, mesin ini akan kami sediakan di seluruh stasiun keberangkatan," katanya.

Sementara itu buku digital "Jejak Kenangan Kereta Api di Jawa" mengupas tentang sejarah perkeretaapian di Indonesia, mulai dari awal rencana pembangunannya pada masa pemerintahan kolonial Belanda hingga saat ini.  Peran KA di era perjuangan kemerdekaan hingga aset-aset heritage KA yang masih dipelihara oleh PT KAI.

Buku digital ini disajikan dalam format PDF full interactive dengan fitur pinch to zoom yang dilengkapi dengan audio video serta foto - foto.

Masyarakat yang ingin mendapatkan buku digital ini dapat mengunduh secara gratis di App Store (iOS) dan Play Store (android).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com