Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNP2TKI Apresiasi Penggerebekan Penampungan Calon TKI Ilegal

Kompas.com - 13/10/2015, 07:14 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid memberikan apresiasi terhadap Direktorat Pengamanan dan Pengawasan BNP2TKI atas penggerebekan tempat penampungan ilegal para calon TKI (CTKI) di daerah Cijantung, Jakarta Timur. Dari penggerebekan tersebut diamankan sebanyak 99 calon TKI yang berasal dari Jabar, Jateng, dan NTB.

"Pokoknya, untuk cara-cara yang tidak benar, kami tidak ada kompromi. Jajaran Dit Pamwas sudah benar melakukan gerak cepat melakukan tindakan," kata Nusron, di Jakarta, Senin (12/10/2015).

Sementara itu, Direktur Pamwas BNP2TKI Kombes Pol mengungkapkan, pihaknya langsung memberikan instruksi terhadap jajaran di bawahnya, termasuk Kasubdit PPNS BNP2TKI, Kombespol Wahyudi Triono, untuk segera menindaklanjuti dan membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) penggerebekan tersebut.

Ditemui di sela kesibukan di ruangannya, setelah membuat BAP orang-orang yang diduga terlibat, Wahyudi mengatakan bahwa dalam kasus itu terdapat pelanggaran terhadap UU No 39/2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI dan juga UU No 21/2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Untuk penanganan masalah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) akan dilimpahkan dan ditangani kasusnya oleh Polda masing-masing daerah. Sedangkan untuk kasus pelanggaran Undang-Undang 39 nya akan ditangani oleh BNP2TKI," kata Wahyudi.

Dia menjelaskan, 99 orang yang telah diamankan itu sebelumnya sudah ada yang ditampung di BLK selama 20 hari. Ada juga di antara mereka baru masuk penampungan pada 8 Oktober lalu. Setelah dilakukan penggerebekan, mereka para calon TKI yang akan diberangkatkan secara nonprosedural atau ilegal itu segera dipulangkan ke daerahnya masing-masing dan akan dikawal oleh personil Dit Pamwas BNP2TKI.

"Pemulangan akan dilakukan mulai hari ini (Jumat/13/10) dan yang siap dipulangkan adalah orang-orang yang berasal dari daerah NTB," tambahnya.

Berdasarkan pemeriksaan itu diketahui bahwa mereka akan dipekerjakan ke Abu Dhabi dan Malaysia. Mereka akan diproses secara perorangan tanpa PPTKIS.

Catatan BNP2TKI dari 99 orang tersebut, sembilan orang asal NTB diketahui buta huruf, sementara sembilan orang asal Jawa Barat juga buta huruf dan diantaranya anak-anak di bawah umur. Sampai berita ini diturunkan, polisi dan BNP2TKI masih memburu pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com