Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Jokowi-JK, Realisasi Tol Laut Belum Memuaskan

Kompas.com - 20/10/2015, 08:11 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Selasa (20/10/2015), tepat setahun pemerintahan Presiden Jokowi - Jusuf Kalla. Sejak dilantik setahun lalu, pemerintah menetapkan program tol laut menjadi prioritas utama pembangunan Indonesia sebagai negara maritim.

Namun, di mata para pengusaha logistik nasional, realisasi program unggulan Pemerintahan Jokowi-JK tersebut, masih jauh dari kata memuaskan.

Banyak rencana pembangunan yang dikemukakan pemerintah, tapi implementasinya masih belum terlihat, apalagi dirasakan manfaatnya.

"Selama setahun ini pemerintahan Jokowi menjalankan tol laut yang salah kaprah; lebih banyak membuat jalan tol daripada membenahi transportasi laut kita. Tidak ada kemajuan yang berarti untuk sektor transportasi laut yang menjadi program prioritas Jokowi," ujar Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Masita kepada Kompas.com, Jakarta.

Dia menjelaskan, berbagai masalah klasik di sektor kemaritiman belum mampu diatasi hingga hari ini.

Masalah klasik tersebut diantaranya yakni lamanya waktu inap barang di pelabuhan (dwell time), pungutan di pelabuhan terus terjadi, dan pembangunan infrastruktur logistik banyak yang belum dimulai.

Menurut Zaldy, hanya ada satu program di sektor logistik yang dinilai bisa memberikan dampak yakni program Pusat Logistik Berikat yang tercantum dalam paket kebijakan ekonomi jilid II.

Namun, kata dia, sayangnya Peraturan Pemerintah program tersebut belum juga ditandatangi Presiden Jokowi.

"Jadi secara keseluruhan review dari Pemerintahan Jokowi selama 1 tahun ini untuk bidang logistik adalah rencana banyak, implementasi sedikit dan harapan kita mulai memudar," kata dia.

Meski begitu pengusaha logistik masih sangat berharap pemerintah mampu mewujudkan program tol laut dan memenuhi janjinya menurunkan biaya logistik nasional yang tinggi sarat izin.

"Kita berharap Pemerintahan Jokowi-JK menjalankan amanatnya dengan konsisten sesuai janjinya untuk menurunkan biaya logistik Indonesia. Kondisi Logistik kita sudah sangat genting dengan biaya yang paing tinggi di ASEAN," tutur Zaldy.

baca juga: Apa Kabar Tol Laut Jokowi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com