Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelontorkan Rp 1,6 Triliun, Susi Siap Gairahkan Sektor Budidaya Perikanan

Kompas.com - 29/10/2015, 14:29 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyadari potensi budidaya perikanan Indonesia harus terus dikembangkan. Tahun depan, menteri nyentrik asal Pangandaran Jawa Barat itu pun sudah memiliki cara menggairahkan pelaku usaha sektor budidaya perikanan. "Dengan tambahan anggaran tiga kali lipat, saya berharap bisa menggairahkan pemain budidaya laut, air tawar, dan juga investasi dari luar negari masuk," ujar Susi saat memberikan sambutan pada acara Indonesian Aquaculture 2015 di Tangerang, Kamis (28/10/2015).

Di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menggelontorkan anggaran Rp 1,6 triliun untuk sektor budidaya perikanan. Angka tersebut tiga kali lebih besar dari anggaran tahun 2015.

Menurut Susi, sebagai bangsa yang besar, Indonesia memang tak boleh hanya bergantung kepada sumber daya alam berupa hasil ikan di laut saja. Pengembangan budidaya perikanan dengan menfaatkan berbagai teknologi perikanan juga harus dijalankan. Pasalnya, semakin besar jumlah penduduk, kebutuhan akan perikanan juga akan demikian besar.

Saat sektor perikanan tangkap menurun, opsi pemenuhan kebutuhan tersebut hanya ada dua yakni melakukan pembudidayaan ikan atau harus impor ikan. "Indonesia untuk pangan jangan tergantung dengan pangan impor. Indonesia tidak boleh kekurangan pangan karena kan berdampak kepada stabilitas ekonomi akan terganggu, dan terganggu pula stabilitas politik," kata Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com