Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Tua Ingin Jadi Raja Makanan dan Ritel

Kompas.com - 10/11/2015, 10:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pemain bisnis makanan dan minuman terbesar Grup Orang Tua (OT) akan siap menggebrak pasar barang konsumen (consumer goods) dan ritel.

Pasalnya, perlambatan ekonomi tidak terlalu membawa pengaruh yang signifikan bagi Grup OT, karena perusahaan bergerak pada bisnis fast moving consumer goods (FMCG) untuk kebutuhan primer konsumen.

"Tahun 2015 ini, kami akan mencapai pertumbuhan minimal 10 persen," kata Yuna Eka Kristina, Head of Corporate and Marketing Communication Orang Tua Group, kepada Kontan, Senin (9/11/2015).

Mayoritas penjualan Grup OT berasal dari makanan dan minuman. Misalnya, Teh Gelas (RTD tea), Formula Oral Care, wafer Tango, dan permen Mintz mencatat penjualan terbesar sekaligus memberikan kontribusi penjualan terbesar.

Sayangnya, perusahaan belum dapat menyampaikan porsi dan pertumbuhan penjualan tersebut karena masih menjadi perusahaan tertutup (private company). Meksipun tertutup, namun telinga kita cukup akrab mendengar produk bernama Blaster, Oops, Fullo, Vita Jelly Drink, Kiranti di bawah payung Grup OT. Produk ini telah hadir di pasar lokal dan internasional.

Secara umum, perusahaan yang berdiri tahun 1948 ini akan melanjutkan ekspansinya pada tahun mendatang, namun mereka tidak dapat menyampaikan rencana invstasi tersebut.

Yuna bilang, tantangan ke depan adalah bagaimana menciptakan produk-produk sesuai kebutuhan konsumen dengan harga terjangkau. "Untuk menjaring pasar, ke depan, kami akan menjaga kualitas produk dalam setiap proses produksi," ucap Yuna.

Tak hanya ingin dikenal sebagai perusahaan makanan dan minuman, Grup OT mulai gencar mendirikan rileter untuk memasarkan produk sendiri ataupun produk lain.

OT memiliki tiga usaha di bidang riteler yakni JYSK Indonesia sebuah ritel yang menjual produk kebutuhan rumah tangga, MOR sebagai convenience store dan BEAU ritel yang menjual produk kecantikan.

Yuna menambahkan, pihaknya berencana akan terus menambah gerai-gerai ritel pada tahun 2016 berdasarkan evaluasi kinerja masing-masing retailer pada tahun ini. Harapannya, ritel milik Grup OT ini dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari konsumen.

"Setidaknya kami akan menambah sekitar 10 gerai untuk masing-masing ritel di tahun depan," tambahnya.

Saat ini, Grup OT telah mendirikan tujuh gerai JYSK Indonesia yang terdiri dari empat gerai di Jakarta, satu gerai di Tangerang, dan satu gerai di Bekasi. Kemudian, MOR telah memiliki 15 gerai dengan rincian lima gerai di Jakarta, empat gerai di Bandung, tiga gerai di Tangerang, dan tiga gerai di Bekasi. Serta, terdapat 10 gerai BEAU yang berdiri satu di Jakarta, satu di Depok, lima di Tangerang, dan tiga di Bekasi.

Ia menyebutkan, ke depan potensi bisnis ritel cukup menjanjikan karena format ritel akan naik seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi serta didukung oleh kenaikan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia yang dapat menguatkan daya beli konsumen. Strategi perusahaan untuk menarik konsumen adalah membentuk ritel dengan format baru dan unik.

Distributor tunggal

Sebagai perusahaan makanan dan minuman, Grup OT membentuk PT Arta Boga Cemerlang sebagai distributor tunggal untuk menangani dan menguasi jalur distribusi produk OT di Tanah Air. Saat ini, Arta Boga Cemerlang memiliki 24 kantor regional dan 105 depo di seluruh Indonesia yang mendistribusikan produk di bawah bendera Grup OT.

Tim distribusi Arta Boga Cemerlang, terbagi dalam tiga divisi pemasaran, yaitu divisi food & confectionaries (FC) yang menjual produk makanan, kemudian divisi personal care (PC) yang menjual produk non makanan dan divisi sweet water plus (SW+) yang menjual produk minuman, dan perusahaan ini memperkuat jaringan di pasar tradisional dan pasar modern seperti supermarket, minimarket dan hypermarket. (Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com