Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM: Urusan Freeport Tak Ada Kaitannya dengan Tekanan AS dan Sogok-menyogok

Kompas.com - 11/11/2015, 07:01 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said tak setuju bila persolan Freeport di Indonesia selalu dikait-kaitkan dengan Amerika Serikat (AS). Sebab, Freeport dinilai memiliki kontribusi bagi ekonomi Indonesia, khususnya Papua.

"Jadi, ini tak ada kaitan dengan tekanan Amerika Serikat dan sogok-menyogok. Menurut saya, orang-orang berkata begitu, cerminan dari pikirannya sendiri. Mereka mengambil keputusan dengan cara menyogok," ujar Sudirman dalam acara "Satu Meja" yang ditayangkan Kompas TV pekan lalu, seperti dikutip dari Kompas, Jakarta, Selasa (10/11/2015).

Dia menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 32.000 pekerja Indonesia yang bekerja di Freeport. Selain itu, 92 persen PDB Kabupaten Timika datang dari Freeport dan 34 persen PDB Provinsi Papua juga dari Freeport.

Bahkan tutur dia, setiap tahun, para pengusaha Indonesia mendapatkan manfaat keberadaan bisnis tambang Freeport yang nilainya mencapai 1,9 miliar dollar AS.

Sudirman mengaku, tidak mudah bagi pemerintah bila ingin menguasai mayoritas saham Freeport atau bahkan mengambil alih Freeport 100 persen. Sebab, dibutuhkan sumber daya negara yang tidak kecil, termasuk kemampuan biaya yang nilainya fantastis.

Oleh karena itu kata dia, perlu kerja total agar proses perbaikan kontrak Freeport bisa lebih menguntungkan Indonesia. Meski dia mengakui, kerjanya itu banyak dianggap sebagai kengototan ingin melakukannya perpanjangan kontrak. (baca juga: Rizal Ramli Vs Sudirman Said soal Freeport, Sebaiknya Diselesaikan lewat Presiden)

"Kesan bahwa saya ngotot itu hanya penafsiran. Dalam menangani setiap masalah, saya berusaha sungguh-sungguh dan itu memang karakter saya dalam bekerja. Apakah dalam urusan Freeport, urusan Petral, urusan kilang, kesungguhan saya sama. Semua harus total karena saya menjalankan amanah. Saya tidak punya beban apa pun. Sejarah akan membuktikan apakah keputusan itu benar atau tidak," kata Sudirman.

baca juga: Menteri ESDM: Ada Politisi "Kuat" yang Catut Nama Presiden dan Wapres ke Freeport

Kompas TV Rizal Ramli Blak-blakan Soal Freeport

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com