Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gencarkan Pembangunan Desa, Indonesia Gandeng Jepang

Kompas.com - 14/11/2015, 15:44 WIB

KOMPAS.com - Desa kini menjadi salah satu program prioritas pembangunan nasional di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kenyataan itu mengisyaratkan begitu banyak aspek potensial desa harus dikembangkan.

Tak cuma itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kementerian Desa) sebagai pihak yang mendapatkan kepercayaan menjalankan prioritas pembangunan nasional itu berpandangan bahwa mewujudkan pembangunan desa memerlukan partisipasi berbagai pihak. Alasannya, program yang digarap parsial dan sendiri-sendiri hanya akan memunculkan hasil tak maksimal. Padahal, yang perlu diwujudkan adalah desa mandiri, tenteram, dan makmur.

Berpijak dari pemahaman ini, Kementerian Desa berinisiatif membangun kerja sama luar negeri dengan berbagai negara, baik berupa government to government (G to G), kerja sama multilateral, maupun kerja sama dengan Organisasi Asing Non-Pemerintah (OINP). Salah satu negara yang diproyeksikan dapat bekerja sama membangun desa adalah Jepang. Karena itu, Menteri Desa Marwan Jafar bertolak ke Jepang pada Selasa (10/11/2015) untuk mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak yang potensial membantu percepatan pengembangan desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi di Indonesia.“Kerja sama dengan Jepang kita harap bisa mempercepat akselerasi pembangunan desa di Indonesia. Banyak hal yang bisa kita kerja samakan dengan Jepang dalam konteks percepatan pembangunan desa,” ujar Marwan Jafar yang didampingi sejumlah pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Desa.

Lima hari

Salah satu agenda dalam kunjungan Menteri Desa ke Jepang adalah bertemu dengan Gubernur Perfektorat Ehime, Tokihiro Nakamura. Pertemuan ini akan membahas  kemungkinan kerja sama dalam pengembangan model One Village One Product, pertukaran informasi dan pengetahuan, serta  berbagai bantuan tidak mengikat lainnya.

Selain kegiatan tersebut, Menteri Marwan juga dijadwalkan akan bertemu dengan  Japan International Cooperation Agency (JICA). JICA adalah salah satu badan pemerintahan yang mengkoordinasikan berbagai Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) dari dan untuk pemerintah Jepang. Diharapkan pertemuan ini akan semakin mempererat hubungan kerja sama Indonesia dan JICA yang telah berlangsung sejak 1954. Pertemuan tersebut juga diharapkan akan meningkatkan bantuan pemerintah Jepang yang berupa hibah dan pembangunan infrastruktur di desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

Dalam lawatannya ke Jepang selama lima hari ini, Marwan dijadwalkan bertemu perwakilan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi dan Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang. Pertemuan ini diharapkan bisa membuka peluang kerja sama dalam bidang peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan berbagai kerja sama di bidang pertanian, kehutanan dan perikanan. Menteri Marwan dijadwalkan akan kembali ke tanah air pada hari Sabtu (14/11/2015).
   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com