Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Teror Paris, Saham Maskapai Penerbangan Eropa Tergelincir

Kompas.com - 16/11/2015, 17:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com - Saham emiten maskapai penerbangan dan perusahaan pariwisata Eropa tergelincir jauh pada perdagangan hari ini, Senin (16/11/2015), menyusul aksi teror di Paris, Perancis.

Penyebabnya, para investor merasa khawatir tentang dampak aksi teror yang menewaskan setidaknya 129 orang tersebut.

Saham perusahaan-perusahaan penerbangan menukik paling tajam. Saham maskapai penerbangan Perancis Air France jatuh sebanyak 5 persen.

Adapun saham IAG, pemilik maskapai penerbangan British Airways melemah 3,4 persen. Sementara itu, saham grup hotel Perancis Accor jatuh lebih dari 6 persen.

Meskipun sempat mengalami pelemahan, namun pasar-pasar saham utama Eropa kembali ke zona hijau.

Indeks FTSE 100 merapat ke zona hijau, sementara indeks di Paris dan Frankfurt melemah sebanyak 0,1 persen.

Pelemahan juga diikuti di pasar-pasar saham Asia, termasuk karena imbas kabar resesi di Jepang.

Banyak analis telah memprediksi bahwa saham-saham di sektor pariwisata dan jasa perjalanan (travel) akan menjadi top loser pada perdagangan Senin.

Pasalnya, hari ini merupakan hari pertama bagi pasar untuk bereaksi atas penyerangan di Paris yang terjadi Jumat (14/11/2015) malam waktu setempat.

Eurotunnel Group, operator jaringan kereta api bawah laut di Selat Channel mengalami penurunan saham yang cukup signifikan, yakni hingga 5 persen.

Adapun saham Aeoroports de Paris, operator bandara Charles de Gaulle dan Orly di Paris menukik sebanyak 5 persen. Sementara itu, saham maskapai penerbangan murah Easyjet dan Ryanair turun 2 persen.

"Penyerangan teroris di Paris dan skala lebih besar dari penyerangan ini dapat memberikan dampak negatif yang cukup berarti pada sektor perjalanan dan pariwisata. Bisa saja ini akan menyebabkan investor lebih merasa cemas dengan sektor berisiko tinggi di pasar," ujar Robert T Lutts, Presiden dan Direktur Investasi Cabot Wealth Management.

"Karena Perancis memiliki industri pariwisata yang besar, akan ada beberapa kerusakan pada ekonomi apabila ini (penyerangan di Paris) menyebabkan menurunnya jumlah wisatawan yang datang ke Perancis atau pariwisata secara umum," imbuh Hidenori Suezawa, analisi pasar finansial dan fiskal SMBC Nikko Securities.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com