Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darmin: 20 Tahun ke Depan, Investasi di KEK Sei Mangkei Capai Rp 46 Triliun

Kompas.com - 26/11/2015, 14:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

SEI MANGKEI, KOMPAS.com - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, merupakan KEK pertama yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 27 Januari 2015 lalu.

Upaya pemerintah untuk memenuhi fasilitas di Sei Mangkei, seperti membangun akses langsung ke Pelabuhan Kuala Tanjung, telah mendorong minat investasi dari beberapa pemodal.

Salah satunya adalah PT Unilever Oleochemical Indonesia, yang pada hari ini meresmikan pabriknya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang hadir meresmikan pabrik oleochemical itu mengatakan, KEK Sei Mangkei dirancang untuk mengakomodasi lebih dari 200 unit industri.

Diharapkan KEK Sei Mangkei ini dapat berperan bagi percepatan pembangunan dan perwujudan daya saing bangsa Indonesia. 

Selain itu, jelas Darmin, hadirnya KEK Sei Mangkei diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia pada barang impor.

"Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan KEK ini, baik berupa penyediaan infrastruktur konektivitas, kemudahan perizinan, dan yang terpenting adalah pemberian paket fasilitas dan kemudahan bagi industri di KEK,” kata Darmin dalam sambutan peresmian, Kamis (26/11/2015).

Darmin mengatakan, dengan fasilitas dan kemudahan yang diberikan, dalam 20 tahun ke depan diperkirakan nilai investasi di dalam kawasan KEK Sei Mangkei akan meningkat menjadi Rp 46 triliun.

Invetasi tersebut terdiri dari Rp 38 triliun untuk zona industri, Rp 5,5 triliun untuk zona logistik, dan Rp 2,5 triliun untuk pengembangan kawasan dan zona pariwisata.

Implikasinya adalah akan tercipta lapangan kerja baru, yang langsung maupun tidak langsung mencapai tidak kurang dari 150.000 lapangan kerja.

Sebagaimana diberitakan, hari ini diresmikan pabrik PT Unilever Oleochemical Indonesia dengan nilai investasi mencapai Rp 2 triliun. Pabrik ini mampu menghasilkan 200.000 ton produk oleochemicals per tahun, seperti fatty acid, surfactant, glycerin, dan soap noodle.

Produk-produk tersebut nantinya digunakan dalam pembuatan produk-produk konsumen terutama sabun, shampo, dan detergen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com