Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan Negara dari Sektor Migas pada Tahun Ini Tak Capai Target

Kompas.com - 30/11/2015, 17:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Penerimaan negara (government take) dari eksplorasi migas tahun ini diperkirakan hanya mencapai 13,22 miliar dollar AS.

Angka tersebut berarti hanya sebesar 88,2 persen dari target 2015 yang sebesar 14,99 miliar dollar AS.

“Jadi tahun ini enggak bagus (penerimaan negara),” ucap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi, Senin (30/11/2015).

Menurut Amien, ada dua hal yang menyebabkan penerimaan negara hanya mencapai 13,22 miliar dollar AS.

Pertama, harga minyak dunia yang sedang turun. Kedua, tertundanya beroperasinya lapangan migas Banyu Urip, Cepu.

Namun demikian Amien enggan membeberkan penerimaan negara tersebut berapa persen dari penerimaan kotor.

Sementara itu, proyeksi cost recovery pada tahun ini diperkirakan sebesar 14,1 miliar dollar AS.

Amien menuturkan, alokasi biaya terbesar dalam cost recovery adalah untuk mendukung aktivitas operasi.

Dalam lima tahun terakhir, rata-rata lebih dari 50 persen cost recovery dialokasikan untuk mengganti biaya produksi.

Amien mengatakan, pada tahun ini saja diperkirakan 52 persen dari cost recovery atau sekitar 7,332 miliar dollar AS digunakan untuk mengganti biaya produksi para kontraktor.

Alokasi terbesar kedua adalah untuk biaya eksplorasi dan pengembangan di mana rata-ratanya antara 20 persen hingga 30 persen.

“Alokasi untuk exploration and development tahun ini mencapai 24 persen. Terbesar kedua setelah biaya produksi,” tutur Amien.

Berturut-turut setelah itu adalah, depresiasi sebesar 20 persen, biaya administasi sebesar 8 persen, investment credit sebesar 3 persen, dan unrecovered cost sebesasr minus 7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com