Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpres Penugasan Proyek Kilang Pertamina Belum Tuntas

Kompas.com - 23/11/2015, 14:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini Peraturan Presiden (Perpres) tentang penugasan PT Pertamina (Persero) dalam pembangunan kilang belum juga rampung.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Montty Girianna mengatakan, ada dua hal yang akan diatur dalam Perpres tersebut.

Pertama soal skema pembangunan kilang, dimana bisa dilakukan dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bisa dilakukan oleh Badan Usaha, bisa dilakukan oleh swasta, dan bisa pula dengan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Kedua menugaskan Pertamina, kalau dia kerjasama, maka Pertamina ditugasi offtaker," kata Montty di kantornya, Jakarta, Senin (23/11/2015).

Lebih lanjut dia mengatakan, kemungkinan besar kilang yang akan digarap oleh BUMN migas tersebut adalah Kilang Bontang, yang terletak di Kalimantan Timur. Sayang, Montty belum tahu skema apa yang akan digunakan untuk pembangunan kilang Bontang.

"Lagi dikaji opsi-opsinya, itu kan yang namanya outline business case, itu lagi dikerjakan sekarang, dari situ ketahuan apakah yang paling bagus PPP (public private partnership) atau penugasan. Idealnya memang PPP," ujar dia.

Sementara itu, ditanya soal insentif yang diberikan pemerintah kepada Pertamina untuk mempercepat pembangunan kilang Montty menegaskan, tidak harus dengan Penyertaan Modal Negara (PMN).

"Namanya penugasan pasti akan dikasih fasiltias. Tapi nanti kita lihat apa fasiltasnya," kata dia.

"Misalnya dikasih garansi untuk dia pinjam, PMN kalau dia perlu, syukur-syukur dia tidak perlu apa-apa. Direct loan kan dia juga udah bisa. Pinjaman dari multilateral sekarang bisa langsung masuk ke BUMN, tanpa dia lewat subsidiary loan agreement," lanjut Montty.

Adapun investor asing yang disebut-sebut berminat membenamkan miliaran dollar AS, yakni Saudi Aramco, Montty enggan berkomentar banyak. "Belum tahu (Siapa investornya). (Aramco?) Mungkin," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com