Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garap KA untuk Banglades, PT Inka Dapat Kucuran Rp 300 Miliar

Kompas.com - 07/12/2015, 11:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro telah mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 1156/KMK.08/2015 tentang penugasan khusus kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk pembiayaan ekspor produk gerbong penumpang kereta api penumpang ke Banglades.

Dengan KMK tersebut, LPEI bisa memberikan penjaminan atau asuransi senilai Rp 300 miliar untuk komoditas gerbong yang diproduksi PT Industri Kereta Api (Inka) dan dipesan Banglades. Sementara itu, sumber dana yang digunakan berasal dari internal LPEI.

"Dengan adanya penugasan ini, LPEI diharapkan bisa menjadi pendorong masuknya produk-produk Indonesia lainnya ke Banglades dan negara-negara sekitarnya," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan, di Jakarta, Senin (7/12/2015).

PT Inka mendapatkan fasilitas penjaminan dari LPEI karena telah memenuhi kriteria badan usaha yang memiliki kemampuan dan kapasitas memproduksi gerbong penumpang kereta.

Sebelumnya diberitakan, PT Inka sedang menggarap 150 gerbong/kereta pesanan Banglades senilai Rp 900 miliar. Kontrak tender tersebut diperoleh pada November tahun 2014, dan akan diserahkan secara bertahap hingga selesai pada akhir tahun 2016.

"Saat ini, Inka sedang menggarap pesanan 150 kereta dari Banglades dengan nilai kontrak mencapai 72 juta dollar AS atau sekitar Rp 900 miliar," kata Direktur Komersial dan Teknologi PT Inka Yunendar Aryo Handoko, di Madiun, Sabtu (21/11/2015).

Untuk tahap awal, sebanyak 11 kereta dari 150 kereta atau gerbong yang dipesan akan diserahkan pada Februari 2016. Sisanya akan diserahkan secara bertahap hingga akhir tahun 2016. Sejauh ini, pengerjaan kereta pesanan Banglades untuk tahap pertama telah mencapai 70 persen. (Baca: PT Inka Garap Kereta Pesanan Banglades Senilai Rp 900 Miliar)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Whats New
[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com