Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Ekonomi Cukup Besar, OJK Jajaki Kerjasama dengan Bank of Thailand

Kompas.com - 11/12/2015, 16:22 WIB

NUSA DUA, KOMPAS.com
- Seiring dengan besarnya kerjasama ekonomi antara Thailand dan Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar pertemuan bilateral dengan Bank of Thailand.

Kerjasama dilakukan terkait dengan kehadiran perbankan dalam rangka Asean Banking Integration Framework (ABIF).

Ketua Komisioner OJK Muliaman D. Hadad menuturkan Thailand merupakan partner perdagangan terbesar keenam bagi Indonesia.

Sementara itu, Indonesia menjadi partner perdagangan terbesar ke dua bagi Thailand di mana volume perdagangan di antara dua negara mencapai 15,1 miliar dollar AS. 

"Namun demikian, kehadiran perbankan Indonesia di Thailand tidak ada, sedangkan bank Thailand hanya ada dua di Indonesia. Diharapkan ke depan akan terbangun kerjasama yang lebih baik di bidang perbankan untuk mendukung kegiatan perekonomian dua negara," jelasnya, Jumat (11/12/2015).

Muliaman menjelaskan pertemuan yang digelar hari ini adalah langkah awal kerjasama selanjutnya.

"Ini adalah pra-MoU (nota kesepahaman) antara OJK dan Bank of Thailand. Nantinya akan dilanjutkan dengan MoU antara Indonesia dan Thailand dalam rangka ABIF," ujarnya.

Sementara itu Gubernur Bank of Thailand Veerathai Santiprabhob menyambut positif tawaran kerjasama yang diajukan oleh OJK.

Menurut Veerathai, selain kerjasama perdagangan, Indonesia merupakan partner investasi pemodal dari Thailand.

"Tentunya kerjasama ini akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, baik Indonesia maupun Thailand," jelasnya.

Sebelumnya OJK telah meneken kerjasama dengan otoritas keuangan dari berbagai negara. Beberapa regulator keuangan yang telah digandeng antara lain Korea Selatan, Jepang, Dubai, Kanada.

Dalam waktu dekat ini OJK juga akan memfinalisasi kerjasama dengan Bank Negara Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com