Kebijakan-kebijakan tersebut diklaim telah memberikan banyak perubahan positif bagi industri perikanan nasional. Hal ini ditunjukan dengan peningkatan nilai tukar nelayan dari tahun 2014 menjadi 106 dari 104, yang artinya tingkat kesejahteraan nelayan di Indonesia menjadi lebih baik.
Selain itu, Susi juga mengklaim suplai produksi nelayan secara nasional telah meningkat. Hal itu ditunjukan dengan kenaikan suplai mencapai 240 persen dan pertumbuhan tangkapan ikan juga cukup tinggi, yaitu 40 persen.
"Ini karya nyata dari semua pihak, termasuk para nelayan dan pihak aparat keamanan," ujar Susi, Jumat (11/12) dalam acara pemberian penghargaan Adibakti Mina Bahari, di Istana Negara, Jakarta.
Penghargaan ini diberikan kepada pihak-pihak yang telah berjasa, memiliki prestasi dan memberi teladan yang membuat pencapaian pemerintah di bidang kelautan meningkat.
Ia berharap Indonesia bisa menjadi poros dan penyuplai produk kelautan di dunia.
Untuk meningkatkan kinerja kementeriannya, Susi berjanji akan terus melakukan inovasi. Termasuk dalam pengelolaan anggaran yang lebih produktif.
Sepanjang tahun 2015 saja, KKP mengaku telah berhasil menghemat anggaran hingga Rp 1 triliun karena sistem anggarannya.
Salah satunya dengan membuat sistem penganggaran yang lebih detil dan efisien. (Asep Munazat Zatnika)
baca juga: Beda Menteri Susi dengan Gubernur Ahok