Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Melambat, Pendapatan Asuransi Jiwa Turun

Kompas.com - 14/12/2015, 11:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja industri asuransi jiwa melorot seiring dengan kondisi perekonomian yang melambat di sembilan bulan pertama tahun 2015.  Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan, total pendapatan atau income turun dari Rp 120,86 triliun pada kuartal III 2014 menjadi Rp 89,10 triliun pada kuartal III 2015.

Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim menjelaskan bahwa total pendapatan industri asuransi jiwa mengalami penurunan sebesar 26,3 persen year on year (yoy).

Meskipun demikian, pendapatan premi industri asuransi jiwa pada kuartal III 2015 meningkat 16 persen menjadi Rp 100,80 triliun. Pendapatan premi industri asuransi jiwa tersebut meningkat dibandingkan realisasi pendapatan pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 89,10 triliun.

Peningkatan total pendapatan premi tersebut dipengaruhi pertumbuhan bisnis baru sebesar 16,7 persen dan premi lanjutan 15 persen.

Berdasarkan laporan AAJI, total premi bisnis baru kuartal III 2015 mencapai Rp 57,60 triliun, lebih tinggi ketimbang Rp 49,35 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, total premi bisnis lanjutan mencapai Rp 43,21 triliun dibandingkan Rp 37,57 triliun pada periode yang sama tahun 2014.

"Ketahanan industri asuransi jiwa di tengah dinamika pasar terbukti dari meningkatnya total pendapatan premi yang mencapai lebih dari Rp 100 triliun yang utamanya dikontribusikan oleh pertumbuhan premi bisnis baru," kata Hendrisman di Jakarta, Senin (14/12/2015).

Hendrisman mengungkapkan, peningkatan total pendapatan premi pada kuartal III 2015 ini membahagiakan. Pasalnya, peningkatan pendapatan premi di tengah kondisi ekonomi saat ini membuktikan semakin kuatnya pemahaman masyarakat akan manfaat jangka panjang produk-produk asuransi jiwa terhadap perencanaan keuangan.

"Kebijakan pemerintah yang membantu ekonomi nasional dan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global diharapkan membuat industri asuransi terus stabil dan menjadi penopang perekonomian Indonesia," jelas Hendrisman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com