Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli: Manejemen PDAM Perlu "Dikepret"

Kompas.com - 22/12/2015, 16:35 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, manejemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) perlu dikepret.

Selama ini banyak manajeman PDAM yang melakukan permainan dalam pengadaan bahan kimia untuk mengolah air.

"Mismanagement, bisanya dalam pembelian chemical. Air itu kan harus diproses mesti diolah apakah chemical. Biasanya chemical-nya beri berapa, dipakainya berapa. Nanti dijual lagi (sisanya) oleh PDAM. Biasalah di Indonesia. Ini perlu revolusi budaya nih perlu dikepret yang seperti ini," ujar Rizal di Kantornya, Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Selain adanya permainan dalam pengadaan chemical, Rizal juga menyatakan terjadi banyak kebocoran administrasi di PDAM.

"Ini istilah terlalu canggih yaitu kebocoran administrasi padahal ngutil (mencuri) pencurian aja cuma dibungkus dalam kebocoran," kata dia.

Bahkan menurut dia, banyak PDAM yang tak memiliki meteran induk sehingga tak bisa mengukur produksinya.

Sementara saat membuat laporan, kata dia, PDAM mencantumkan angka produksi yang banyak tak terukur.

Selama ini PDAM juga sering merugi lantaran berbagai hal misalnya harga 1 kubik air hanya Rp 3.000. Menuntut Rizal, harga itu tak pernah naik puluhan tahun.

"Otomatis pasti merugilah dibandingkan air yang dijual dipasaran," kata dia. Dari sisi kualitas, air yang diproduksi PDAM juga bervariasi namun pemerintah menginginkan adanya peningkatkan kualitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com