Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Jeblok, BP Rumahkan 4.000 Karyawan

Kompas.com - 13/01/2016, 08:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC.com
LONDON, KOMPAS.com — Raksasa minyak Inggris, BP, mengumumkan akan merumahkan 4.000 karyawannya di seluruh dunia. Adapun 600 orang di antaranya adalah karyawan yang bekerja di kilang minyak di Laut Utara.

Keputusan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atas ribuan karyawan ini merupakan imbas dari jebloknya harga minyak hingga 70 persen yang memaksa pemangkasan investasi di industri minyak.

Adapun pengurangan karyawan BP di Laut Utara akan dilakukan dalam periode 2 tahun.

Pihak BP menyatakan, pemangkasan jumlah karyawan ini akan dilakukan tidak hanya pada bidang eksplorasi minyak, tetapi juga pada bisnis pengeboran.

"Kami ingin menyederhanakan struktur dan mengurangi biaya tanpa mempertaruhkan keamanan. Secara global, kami akan mengurangi (jumlah karyawan) hingga di bawah 20.000 orang sampai akhir tahun," ujar juru bicara BP seperti dikutip BBC, Selasa (12/1/2016).

Pemangkasan jumlah karyawan ini akan mengurangi 5 persen dari total tenaga kerja BP secara global. Saat ini, perusahaan minyak tersebut mempekerjakan sekitar 3.000 karyawan di Inggris saja.

Meski demikian, BP menyatakan tetap berkomitmen untuk menjalankan operasi di Laut Utara dan akan tetap berinvestasi sekitar 4 miliar dollar AS di sana pada tahun ini. Namun, tantangan operasional di Laut Utara dan kondisi pasar yang sulit memaksa BP mengambil langkah spesifik agar bisnis tetap kompetitif. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com